Bersiap Hadapi Tantangan Global, Ponpes NU di Pelosok Desa Bangun SMP Internasional dengan 3 Bahasa

http://jurnal9.tvGresik, jurnal9.tv -SMP Internasional Al-Mustaniroh resmi memulai pembangunan gedung baru di wilayah pesisir utara tepatnya Desa Pangkahkulon Kecamatan Ujungpangkah Kabupaten Gresik, Jawa Timur.

Meski berada di pelosok desa, sekolah yang berdiri di atas lahan 2.100 meter persegi ini dirancang untuk menghadirkan sistem pendidikan modern dengan pendekatan tiga bahasa yakni Inggris, Arab, dan Mandarin.

Selain itu, sekolah tersebut juga akan memberikan pembelajaran kepada siswa berbasis teknologi, termasuk coding dan kecerdasan buatan (AI).

Pengasuh sekaligus pembina Yayasan Pondok Pesantren (YPP) Al-Mustaniroh, KH. Abdul Na’im, menyampaikan bahwa pendirian SMP ini merupakan bagian dari visi besar yayasan dalam membangun lembaga pendidikan yang memiliki daya saing tinggi.

“Kami tidak serta-merta mendirikan SMP ini dengan mengusung konsep yang menggabungkan nilai religi, intelektual, dan karakter serta teknologi,” ujarnya, Rabu (29/1/2025).

Menurutnya, pendidikan di SMP Internasional Al-Mustaniroh akan menekankan penguatan keimanan melalui program tahfiz Al-Qur’an, sekaligus membekali siswa dengan keterampilan teknologi yang mumpuni.

Setiap kelas, kata dia akan dilengkapi AC, proyektor, serta perangkat laptop bagi setiap siswa untuk mendukung pembelajaran berbasis digital.

“Semua akan dipersiapkan, ini sedang tahap awal pembangunan,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala SMP Internasional Al-Mustaniroh, Syamsul Anam menambahkan bahwa sekolah ini dirancang untuk menjawab tantangan global.

“Konsep kami menitikberatkan pada trilingual atau penguasaan tiga bahasa, yaitu Inggris, Arab, dan Mandarin. Bahasa Arab untuk memperkuat dasar agama, sementara Mandarin dan Inggris sebagai bekal menghadapi dunia internasional,” jelasnya.

Selain itu, SMP ini juga akan mengajarkan coding dan kecerdasan buatan (AI) sebagai bagian dari kurikulum digitalnya.

Dengan pendekatan ini, siswa diharapkan tidak hanya memahami teknologi, tetapi juga mampu mengembangkan keterampilan dalam pemrograman dan AI.

Pembangunan gedung SMP Internasional Al-Mustaniroh ditargetkan rampung pada Mei mendatang.

“Kami juga berencana menambahkan pembelajaran bahasa daerah untuk menjaga kearifan lokal dan norma ketimuran,” terangnya.

Mewakili pemerintah, Kepala Desa Pangkahkulon Ahmad Fauron berharap SMP ini akan mencetak sumber daya manusia (SDM) unggul di bidang IT.

Dengan konsep pendidikan berbasis teknologi dan multibahasa, Fauron yakin SMP ini akan menjadi lembaga pendidikan yang sukses mencetak generasi unggul.

“Kami yakin keberadaan sekolah ini akan membuat desa kami bisa menjawab tantangan zaman, apalagi Gresik ini banyak industri jadi harus siap,” ucapnya.