Surabaya, jurnal9.tv -Rais ‘Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftachul Akhyar mengapresiasi Pelatihan Manajemen Transformasi Kemasjidan yang diadakan oleh Lembaga Takmir Masjid (LTM) PBNU bersama Kanwil Kemenag Jatim, karena masjid di zaman Rasulullah merupakan sumber kekuatan Islam.
“Masjid adalah sumber kekuatan, sumber risalah Rasulullah, tempat tujuan hijrah, tempat berangkat Isra Mikraj. Karena itu saya yakin Islam akan berkembang melalui masjid,” katanya dalam keterangannya di Surabaya, Minggu (1/9).
Dalam sambutan di hadapan 300 peserta Silaturrahmi Nasional LTM dan Pelatihan yang melibatkan 31 Kabupaten/Kota di Jawa Timur serta dihadiri Kepala Kanwil Kemenag Jatim DR A Sruji Bahtiar MPdI dan jajaran PBNU itu (31/8), Kiai Miftah menjelaskan, dalam sebuah hadits, Rasulullah bersabda “Jika Allah mencintai hamba-Nya, maka dia jadikan hamba tersebut sebagai pengurus/takmir masjid”.
“Rasulullah sendiri mengemban risalah Islamiyah melalui perjuangan yang semuanya bermula dari masjid, karena masjid itulah sumber kekuatan Islam dan Islam itu berkembang atau lemah juga dilihat dari masjid, karena itu pelatihan ini strategis,” katanya.
Oleh karena itu, Kiai Miftah berharap, mulai detik ini peserta pelatihan untuk menyiapkan diri dalam berhijrah memperbaiki manajemen masjid, karena masjid adalah tempat yang mudah mengumpulkan umat tanpa undangan dan pengumuman, tempat tujuan yang tidak membedakan suku, warna kulit, atau kedudukan/jabatan.
“Masjid itu ibarat parlemen yang anggotanya semua jenis manusia, tanpa membedakan suku, warna kulit, kaya-miskin, punya kedudukan/atau tidak. Siapa yang datag pertama kali, misal tukang becak, maka dia berhak di shof terdepan, kalau anggota DPRD datang belakangan ya di belakang,” kata pengasuh Pondok Pesantren Miftachussunnah Surabaya ini.
Oleh karena itu, katanya, manajemen masjid jangan seperti dulu, jangan sampai manajemen yang tidak bagus selalu dialamatkan ke masjid dan takmirnya, jangan sampai masjid menjadi tempat yang lemah atau dilemahkan oleh pihak lain.
“Sadarlah, takmir masjid harus memiliki manajemen terbaik, seperti Masjid Nabawi di Madinah yang melahirkan generasi-generasi terbaik Islam. Masjid adalah tujuan hijrah Rasulullah, masjid adalah madrasah, masjid adalah tempat menerima delegasi dan menjamu tamu,” katanya.
Sementara itu, Kepala Kanwil Kemenag Jatim DR A Sruji Bahtiar MPdI menyampaikan terima kasih atas kepercayaan PBNU (LTM PBNU) menjalin kerja sama dengan Kemenag Jatim.
“InSya-Allah, kami siap melakukan kerja sama yang sama dengan jajaran NU hingga pengurus tingkat kabupaten (PC) dan kecamatan (MWC),” katanya di hadapan peserta pelatihan selama tiga hari pada 31 Agustus hingga 2 September 2024 dengan narasumber dari Kemenkeu, Kemenag, dan Kemen-BUMN itu. (*)