Sumenep, Jurnal9.tv – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa meresmikan dua pelabuhan sekaligus di kabupaten Sumenep, Madura. Pelabuhan tersebut yaitu pelabuhan Dungkek dan Gili Iyang. Khofifah berharap dapat menggerakkan sektor ekonomi, sekaligus meningkatkan kunjungan wisata ke Pulau Oksigen Gili Iyang.
acara peresmian ini berlangsung di area pelabuhan Dungkek. Acara diawali dengan santunan anak yatim oleh Gubernur Jawa Timur beserta rombongan saat baru tiba di lokasi.
Pembangunan kedua pelabuhan tersebut telah dimulai sejak 2020 hingga 2021 dengan menggunakan anggaran dari APBD Provinsi Jawa Timur yang mencapai puluhan miliar.
Peresmian dua pelabuhan ini diharapkan memberikan dampak positif terhadap sektor ekonomi sekaligus memberikan dorongan signifikan pada sektor pariwisata khususnya di Pulau Gili Iyang yang dikenal sebagai Pulau Oksigen.
Menurut khofifah, dengan meningkatnya aksesibilitas ke pulau Gili Iyang, diharapkan wisatawan akan semakin tertarik untuk mengunjungi destinasi wisata kesehatan di pulau Gili Iyang.
“Yang adalah anugerah Allah yang luar biasa yang Allah turunkan ke bumi Sumenep, bumi Madura, Bumi Jawa Timur, bumi Indonesia. Ini akan menjadi wisata kesehatan yang luar biasa bahkan bisa membayangkan ketika ada Covid 19 betapa Oksigen yang Allah siapkan terbuka tiba-tiba kemudian ada kesulitan. Allah menurunkannya itu ada di dunia maka kami ingin dibuka akses yang lebih luas kepada masyarakat yang tidak sekadar mencari wisata yang sehat, tapi bagaimana lautnya, kemudian bagaimana guanya dan seterusnya,” jelas Khofifah.
Gubernur juga meminta agar keindahan alam Gili Iyangi tetap dijaga. Menurutnya apabila masyarakat ingin menggunakan kendaran maka gunakanlah kendaraan listrik, agar tidak menimbulkan polusi.
Selain itu Khofifah juga meminta kepada Wabup dan DPRD untuk memastikan bahwa pemilik cottage di Gili Iyang adalah warga asli setempat. Sehingga warganya bisa menjadi pemilik dan pelestari areanya.
Selain itu, pelabuhan Dungkek diharapkan bisa menjadi alternatif pelabuhan di wilayah daratan Sumenep yang selama ini terpusat di Kalianget. Sehingga kegiatan bongkar muat penumpang serta barang di Sumenep dan Madura secara keseluruhan dapat lebih terkendali. (mhr/snm)