Probolinggo, jurnal9.tv -Wakil Ketua PWNU Jawa Timur yang juga Ketua PCNU Kabupaten Pamekasan, Dr. RKH Taufiq Hasyim, M.Pd.I, 43 tahun, Sabtu (14/10) dinihari pukul 02.00 WIB mengalami kecelakaan lalu lintas di kilometer 835.600 tol Probolinggo yang mengakibatkan pengasuh PP Sumber Anom, Angsanah, Pamekasan ini dan istrinya Nyai Amirotul Mawaddah wafat di lokasi kejadian. Kiai Taufik diketahui sedang menuju PP. Miftahul Ulum, Sumberglagah, Sumberbaru, Jember seusai memberi sambutan pada Pelantikan Pengurus Anak Cabang Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) se Kabupaten di Pamekasan. Dua putra yang ikut dalam perjalanan, serta sopir dan khadimah dinyatakan selamat dalam kecelakaan itu.
Aipda Andhi, Petugas Patroli Jalan Raya Polres Probolinggo dalam laporannya menyebutkan kecelakaan terjadi pada cuaca cerah, jenis kejadian Laka Tabrak Belakang Toyota Innova Zenix Nopol N 1086 EL yang dikemudikan Moh Sholehoddin, 26 tahun dengan Mitsubishi Truck mobil barang Nopol DK 8348 CT. Andhy menyebut pengemudi Toyota Innova Zenix mulanya berjalan dari arah Pasuruan menuju Probolinggo di lajur lambat, diduga pengemudi alami microsleep sehingga tidak dapat mengendalikan laju kendaraan dan menabrak bagian belakang Truck di depannya yang melaju di lajur yg sama. “Mobil berhenti di lokasi kejadian, posisi akhir kendaraan di Lajur yang sama, masih menghadap ke Timur mengalami ringsek pada body depan,” lanjut Andhi.
Duka mendalam menyelimuti jajaran pengurus dan warga Nahdlatul Ulama, khususnya di PWNU Jawa Timur. Kiai Taufiq atau juga kerap dipanggil Ra Taufiq adalah pejuang dan penggerak NU di garis depan, di tingkat ranting dan MWC serta badan otonom.
Dalam sambutan di hadapan ISNU beberapa jam sebelum wafat, Kiai Taufiq berpesan agar ISNU sebagai badan otonom NU yang mengurusi para sarjana menghidupkan kembali nuansa kesarjanaan dan tradisi keilmuan di tengah-tengah masyarakat. Dia mengungkap kembali tentang tradisi ilmiah yang dibentuk di Kampus Nidlomiyah, salah satu perguruan tinggi pertama di dunia Islam yang mempelopori karya tulis ilmiah yang melahirkan tokoh besar seperti Imam Al Ghozali. “Menyimak pidato Ketua PC ISNU Pamekasan tadi, kelihatan sekali sangat ilmiah dan saya yakin ISNU di Pamekasan ke depan akan terus berkembang,” ungkap almarhum melalui potongan video yang menyebar di sejumlah group aktivis dan pengurus NU.
Ketua Satgas Aswaja NU Center Jawa Timur, KH. Makruf Khozin, menuturkan Kiai Taufiq adalah alumni Pondok Lirboyo, setelah lulus lanjut ke Syekh Ismail di Mekah, Abah beliau wafat maka harus pulang ke Pamekasan, meneruskan sebagai pengasuh pesantren, menikah dengan putri kiai di Jember. Karena Mertuanya juga wafat, maka setiap pekan bolak balik Madura-Jember bersama istrinya, dan Sabtu dinihari tadi kecelakaan tol Probolinggo. “Sejak beliau jadi ketua NU Pamekasan luar biasa kemajuan, sampai pernah jadi Runner up NU Jatim Award, dan saat ini beliau wakil ketua PWNU,” tambahnya.
“Inna lillahi wa inna ilaihi rojiun. Rapat selasa kemarin pertemuan terakhirku dengan beliau. Dan saya persis duduk di samping beliau sambil beliau membisikkan sesuatu ke saya. Beliau orang yang sangat baik, Lahul fatihah” ujar Prof. Akh. Muzakki, Wakil Ketua PWNU Jawa Timur yang juga Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya
“Selasa, 10 Juni 2025 yang lalu, di PWNU kami bincang-bincang mulai di ruang makan hingga di sela-sela rapat bahkan jejer dengab saya bahas tentang problematika haji dari aspek fiqh yang tahun ini semakin kompleks. Beliau santun dan tawadhu’. Mugi Husnul khotimah, dan wafat dari golongan minas syuhadak,” kata KH. Asyhar, Wakil Katib PWNU Jawa Timur.
“Inna lillahi wainna ilaihi roojuun. Ikut bela sungkawa mandalam. Semoga mandapat maghfirah Allah SWT. Beliua beberapa bulan lalu telah menyelesaikan S3 Pendidikan Agama Islam Multikuktural di Pascasarjana Unisma Malang,” ungkap Prof. Dr. M. Mas’ud Said, Direktur Pasca Sarjana UNISMA yang juga Wakil Ketua Umum PP. ISNU. Dalam studi itu, Kiai Taufik Hasyim mengangkat penelitian disertasi berjudul Implementasi Nilai Pendidikan Islam Muktikultural di Pesantren Karay Gending Sumenep.
KH. Taufiq Hasyim dan istrinya, Nyai Amirotul Mawaddah akan dimakamkan di maqbarah PP. Miftahul Ulum, Sumberglagah, Sumberbaru, Kabupaten Jember. (*)