Menghangatkan Ramadhan di Negeri Jiran: Safari Dakwah Dr. KH. Masud Ali Disambut Antusias

Ket. Foto: Dr. KH. Mas'ud Ali, M.Pd.I bersama Pengasuh dan Santri Ma'had Tahfidzul Quran "Darul Falah", Malaysia.

Malaysia, jurnal9.tv -Suasana Ramadhan semakin terasa bagi warga Nahdliyin di Malaysia dengan hadirnya Safari Dakwah yang diselenggarakan oleh Pengurus Cabang Istimewa (PCI) Nahdlatul Ulama (NU) Malaysia.

Kegiatan ini menghadirkan Dr. KH. Masud Ali, M.Pd.I., dosen UIN KHAS Jember sekaligus Wakil Rois Syuriah PCNU Bondowoso, sebagai penceramah utama. Selama dua pekan, mulai 1 hingga 18 Ramadhan 1446 H, beliau menyampaikan berbagai kajian keislaman kepada jamaah di berbagai majelis.

Safari dakwah ini menyasar berbagai komunitas Muslim, di antaranya Ranting NU Malaysia, Muslimat NU Malaysia, Ansor Malaysia, santri di beberapa Ma’had atau pondok pesantren, serta Pekerja Migran Indonesia (PMI).

Beragam materi disampaikan, termasuk tentang kemuslimatan, keutamaan Ramadhan, pendidikan pesantren, hingga relevansi ibadah dalam dunia kerja. Tidak hanya sekadar ceramah, sesi diskusi yang hangat juga menjadi ruang bagi jamaah untuk menyampaikan pertanyaan dan berbagi kisah kehidupan di tanah rantau.

Menurut Dr. KH. Masud Ali, masyarakat modern, terutama yang merantau, sering kali dihadapkan pada rutinitas kerja yang padat sehingga membutuhkan bimbingan rohani untuk menjaga keseimbangan hidup.

“Dakwah bukan sekadar menyampaikan ilmu, tetapi juga memberikan ketenangan hati dan menumbuhkan kembali semangat spiritual dalam diri seseorang,” ujarnya. Senin, (24/03/2025).

Kegiatan ini digelar pada waktu-waktu strategis seperti menjelang berbuka puasa, setelah Tarawih, dan selepas Subuh di pesantren. Antusiasme jamaah sangat tinggi, dengan banyak di antara mereka hadir bersama keluarga.

Suasana kehangatan dan kerinduan akan tradisi keagamaan khas Indonesia begitu terasa dalam setiap pertemuan.

Dengan adanya Safari Dakwah ini, PCI NU Malaysia berharap dapat terus menjadi wadah pembinaan keislaman bagi warga Indonesia di Malaysia, serta menjaga semangat kebersamaan dan nilai-nilai agama di tengah kesibukan kehidupan perantauan.