Gresik, Jurnal9.tv – Turunnya kualitas pendidikan yang diterpa pandemi Covid-19 selama dua tahun terakhir membuat pembelajaran terhadap siswa kurang maksimal karena dilakukan secara daring. Kondisi ini memaksa Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Gresik untuk terus berbenah.
Salah satunya dengan menggelar Bimtek peningkatan kapasitas pejabat struktural dan fungsional di lingkungan Dispendik Gresik yang berlangsung di salah satu Hotel di kota Batu. Dispendik Gresik mengajak 688 peserta yang terdiri dari Kepala Sekolah TK, SD, SMP, dan pengawas, serta Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (HIMPAUDI) Se-Kabupaten Gresik.
Wakil Bupati Gresik, Aminatun Habibah di hadapan ratusan peseta Bimtek menyampaikan pentingnya peran aktif kepala sekolah yang tidak hanya memantau dan meninjau keberlangsungan pendidikan di sekolah tetapi juga harus adaptif dan solutif di era baru ini dengan berbagai terobosan demi meningkatkan kualitas pendidikan.
“Maka keperluan kita untuk menjadi kepala sekolah itu bagaimana kita bisa membawa sekolah kita menjadi difference from others (beda dengan yang lain),” ucapnya, Sabtu (27/08).
Bu Min sapaan akrab Wakil Bupati Gresik juga mengingatkan, kepala sekolah merupakan ujung tombak dalam lembaga-lembaga pendidikan di Kabupaten Gresik. Oleh karena itu, kepala sekolah dituntut untuk terus belajar agar bisa selangkah lebih maju dari para guru-guru yang lain.
“Maka mau tidak mau yang namanya kepala sekolah itu harus terus belajar, tidak boleh berhenti, harus visioner dan inovatif,”tegasnya.
Kepala Dispendik Gresik, S. Hariyanto mengatakan sudah saatnya para guru dan tenaga pendidik harus bangun dan bangkit untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang menurun akibat ditempa pandemi Covid-19.
Menurutnya, Bimtek ini merupakan titik balik dari Dispendik yang selama ini terkena imbas pandemi dimana kinerjanya menjadi kurang maksimal.”Setelah lama kita tertidur pulas, maka kemudian kita sekarang harus mulai terbangun dan bangkit membangun pendidikan lagi,”ungkap Hariyanto.
Saat ini Dispendik Gresik telah siap mengimplementasikan kurikulum sejarah lokal yang sudah disosialisasikan beberapa kali di lembaga pendidikan naungannya. Selain itu, Dispendik juga fokus mengembangkan program tahfidz pelajar dengan harapan kedepannya tidak ada lagi siswa-siswi dari SD yang tidak bisa membaca Al-Qur’an.
“Kelas tahfidz ini sudah siap. Harapannya nanti 2-3 tahun kedepan Dispendik bisa mencetak 1000 penghafal Al-Qur’an,”harapnya.
Senada dengan Kadispendik, Kepala UPT SDN 225 Gresik, Hardini Yuniati menilai Bimtek ini sangat bermanfaat bagi para kepala sekolah. Menurutnya Bimtek tersebut merupakan suatu gerakan yang dapat membangkitkan semangat kepala sekolah setelah tertidur selama dua tahun lebih.
“Apa yang saya dapatkan dari acara ini, akan saya implementasikan langsung di sekolah. Saya akan mendorong guru-guru untuk lebih kreatif dengan meningkatkan literasinya,”tandasnya.(AP/REN)