Layanan Kesehatan Gratis HUT 50 RSI Surabaya Diserbu Nahdliyyin

Surabaya, jurnal9.tv -Layanan pemeriksaan kesehatan gratis yang diadakan Rumah Sakit Islam (RSI) Surabaya Ahmad Yani untuk memperingati HUT Ke-50 RSI A Yani dan HUT Ke-102 NU tampak “diserbu” 120 nahdliyyin dari jajaran PWNU-Muslimat NU Jatim, PCNU-Muslimat NU Kota Surabaya, dan MWC NU-Muslimat NU Kecamatan Wonokromo-Surabaya, Sabtu.

“Berbagai survei yang diadakan LSI Denny JA, Alvara Research, dan sebagainya menunjukkan 57 persen masyarakat Indonesia adalah nahdliyyin dan 31 persen lebih paling menyukai layanan kesehatan dari NU, lalu disusul layanan pendidikan, baru layanan lain,” kata Ketua Yayasan RSI Surabaya Prof Dr H Mohammad Nuh DEA.

Acara itu dihadiri Wakil Katib Syuriah PWNU Jatim Dr Misbahul Munir MAg, Wakil Sekretaris PWNU Jatim Dr M Koderi MT, Wakil Rais Syuriah PCNU Surabaya KH Abdul Bari, Katib Syuriah PCNU KH Saiful Halim, Wadir Pelayanan Medis/Keperawatan RSI A Yani drg Hj Laily Rachmawati Sp.Perio, dan Ketua Panitia HUT 50 RSI A Yani HM Amsa Effendi Pohan SE (Wadir Umum/Keuangan RSI).

“Survei LSI Denny JA pada
Agustus 2005 mencatat warga NU mencapai 27,5 persen tapi hampir 20 tahun pada Agustus
2023 mencapai 56,9 persen, atau meningkat 2 kali lipat, sedangkan Muhammadiyah mencapai 9,4 (2005) dan 5,7 (2023). Kalau survei Alvara Research pada September 2024 mencatat 57,6 persen dengan Generasi Z juga tinggi,” kata Nuh.

Namun, kata mantan Rektor ITS dan Mendikbud/Menkominfo itu, jumlah yang besar itu ibarat buih yang bisa hilang bila NU tidak mengikuti kebutuhan pelayanan yang diharapkan nahdliyyin (warga NU). Survei Alvara Research tentang kebutuhan riil nahdliyyin adalah kesehatan (31,6 persen), pendidikan (26 %), ekonomi (23,3 %), zakat-infaq-sedekah (13,1 %), layanan advokasi hukum (2,3 %), lain-lain (3,7 %).

“Karena itu, RSI Surabaya Ahmad Yani yang sekarang berusia 50 tahun dan mampu membina RSI Surabaya Jemursari serta rumah sakit NU lain di Jatim adalah hal yang luar biasa, bahkan tahun depan (2026) akan membina RS Muslimat NU Ponorogo. Itu membanggakan, karena nggak mudah bisa berusia 50 tahun, karena banyak rumah sakit yang menemui ajal atau stunting. Ini rumah sakit cikal bakal, pioner, ibu,” kata Nuh.

Sementara itu, Wadir Umum/Keuangan RSI Surabaya A Yani HM Amsa Effendi Pohan SE menjelaskan layanan pemeriksaan kesehatan gratis dan seminar kesehatan tentang Lansia Bugar-Bahagia merupakan ucapan terima kasih kepada NU, karena RSI Surabaya Ahmad Yani yang menjadi cikal bakal, pioner, dan “ibu” bagi RS NU di Jatim itu tidak terlepas dari NU dan Muslimat NU sebagai pendiri pada tahun 1970-1975.

“Karena itu, kami berharap RSI Surabaya A Yani bermanfaat bagi masyarakat, terutama warga NU. Untuk itulah, hari ini ada layanan kesehatan gratis sebagai peringatan HUT 50 RSI Surabaya A Yani dan HUT 102 NU yang kami prioritaskan kepada pengurus NU (PW/PC/MWC). RSI A Yani juga ada diskon khusus warga NU,” katanya, didampingi Wadir Pelayanan Medis/Keperawatan, drg Hj Laily Rachmawati Sp.Perio.

Selain itu juga ada seminar kesehatan bertema “Lansia Aktif, Bugar, Bahagia” bersama spesialis penyakit dalam RSI Surabaya A Yani yakni dr Effendy Sp.PD. “Kesehatan kita semakin baik, sehingga usia harapan hidup pun meningkat 72 tahun, karena itu masalah kesehatan sekarang adalah sistem syaraf pusat, mata/telinga, kardiovaskuler/jantung, otot, gastrointential/diare, ginjal/perkemihan-prostat,” kata Effendy.

Selain penanganan kesehatan secara medis, dr Effendy menyarankan solusi kesehatan ala Islam dapat menjadi alternatif untuk lansia yang aktif, bugar, dan bahagia, yakni makan kalau lapar dan berhenti kalau kenyang, pasrah kepada Allah (psikis), tidur cukup (5-7 jam), cek kesehatan berkala, perhatian pada suami/istri/anak (psikis), dan hindari bahan pengawet (mie instan, soda, dan sejenisnya). (*)