Tekan Penyebaran Wabah, Pemprov Jatim Distribusikan 870.000 Dosis Vaksin PMK ke 38 Kab/Kota

Surabaya, jurnal9.tv -Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) mendistribusikan bantuan sebanyak 870.000 dosis vaksin Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) ke 38 kabupaten/kota se-Jawa Timur. Distribusi vaksin ini dilakukan di Kantor Dinas Peternakan Provinsi Jatim, Selasa (11/2), sebagai upaya penanganan wabah PMK yang telah ditetapkan sebagai bencana non alam melalui Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor 100.3.3.1/31/013/2025 pada Januari lalu.

Penjabat (Pj) Gubernur Jatim, Adhy Karyono, secara simbolis menyerahkan vaksin kepada lima daerah, yakni Kabupaten Pamekasan (14.500 dosis), Kabupaten Kediri (28.750 dosis), Kabupaten Bojonegoro (25.250 dosis), Kota Probolinggo (1.600 dosis), dan Kabupaten Pasuruan (18.000 dosis).

“Alhamdulillah, kami mendapat dukungan vaksin sebanyak 1,7 juta dosis dari Kementerian Pertanian (Kementan) RI melalui Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan. Hari ini kami distribusikan 520.000 dosis, ditambah tahap kedua dari Kementan sebanyak 350.000 dosis yang akan dibagikan ke 38 kabupaten/kota dengan populasi ternak rentan terbesar,” ujar Adhy Karyono di hadapan awak media.

Adhy menjelaskan, hingga saat ini Jatim telah mengantongi total 2,2 juta dosis vaksin PMK. Namun, kebutuhan vaksin di Jatim mencapai 6,6 juta dosis per tahun, sehingga masih diperlukan tambahan 4,4 juta dosis untuk menekan laju penyebaran wabah PMK.

“Kami menghimbau seluruh pemerintah kabupaten/kota di Jatim untuk mengalokasikan APBD-nya guna penanggulangan wabah PMK di wilayah masing-masing. Beberapa kabupaten/kota sudah mengalokasikan dana berdasarkan surat darurat kami,” tegas Adhy.

Selain itu, Adhy juga mengajak masyarakat, khususnya peternak, untuk melakukan vaksinasi mandiri. Pemerintah pusat melalui Pusat Veteriner Farma (Pusvetma) di Jatim telah menyediakan vaksin dengan harga terjangkau.

“Target kami adalah membantu masyarakat yang memiliki ternak secara mandiri. Vaksin dari Pusvetma Kementan dijual dengan harga sangat murah. Daripada melihat nilai jual sapi atau kambing yang mahal, lebih baik alokasikan sedikit dana untuk vaksinasi guna mengatasi PMK,” ucap Adhy.

Jatim sebagai Lumbung Ternak Nasional

Adhy menegaskan, upaya penanganan PMK ini merupakan bentuk dukungan Pemprov Jatim sebagai lumbung ternak dan lumbung pangan nasional. Berdasarkan data Dinas Peternakan Provinsi Jatim, Jatim menjadi provinsi dengan populasi sapi potong dan perah terbanyak, mencapai 3,3 juta ekor. Angka ini berkontribusi 62% untuk sapi perah dan 28% untuk sapi potong dari total populasi nasional.

“Penanganan wabah PMK di Jatim akan sangat berdampak secara nasional. Arus perpindahan ternak lebih banyak dari Jatim dibandingkan provinsi lain di Indonesia. Jika ternak di Jatim selesai divaksinasi, maka dampaknya akan terasa di provinsi lain,” ujar Adhy.

Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan RI, Dr. Drh. Agung Suganda, menyatakan bahwa bantuan vaksin PMK ini merupakan bentuk komitmen pemerintah pusat dan daerah dalam pengendalian wabah PMK di Indonesia.

“Dari alokasi vaksin nasional sebanyak 4 juta dosis, 1,7 juta diberikan kepada Jatim. Harapannya, Jatim bisa segera mengendalikan kasus PMK agar tetap menjadi lumbung ternak nasional,” ujar Agung.

Dukungan DPRD Jatim

Ketua DPRD Jatim, Dra. M. Musyafak, menyatakan kesiapan dan dukungan penuh terhadap upaya pemerintah pusat dan daerah dalam menekan laju wabah PMK di Jatim.

“Wabah PMK merupakan persoalan bersama yang akan berdampak pada persoalan lain di masyarakat. Kami bersama Pemprov Jatim akan terus memperhatikan apa yang dibutuhkan dalam penanganan PMK, meski dalam keadaan APBD yang terbatas,” tegas Musyafak.

Selain vaksin PMK, turut didistribusikan obat-obatan penanganan PMK dan penyakit ikutannya, antara lain 10.000 botol Analgesik, 11.000 botol Antihistamin, 11.000 botol Vitamin ATP, dan 8.500 botol Vitamin ADE.

Upaya gotong royong ini diharapkan dapat mengendalikan penyebaran virus PMK dan menjaga Jatim sebagai lumbung ternak nasional.