Gresik, Jurnal9.tv – Kurikulum Merdeka Belajar merombak sebuah tataran paradigma bahwa pendidikan tidak terbatas oleh sarana dan prasarana, melainkan juga melihat dari segi mindset pemimpin di sekolah. Karena itu, pimpinan sekolah harus mampu memiliki mindset tumbuh dalam meningkatkan kualitas pendidikan serta harus mampu mendorong para guru dalam menciptakan iklim mendidik yang kondusif di sekolah.
Hal inilah yang diharapkan Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani terhadap pengembangan dunia pendidikan di Kabupaten Gresik. Gus Yani panggilan akrab Bupati Gresik meyakini jika kepala sekolah memiliki leadership yang baik, maka akan dapat membawa sekolahnya menjadi lebih baik dalam mengeksekusi ide. Dengan begitu, kreativitas ide yang lahir dapat dengan baik tereksekusi menjadi sebuah produk yang membanggakan.
“Untuk mencapai hal tersebut perlu dedikasi tinggi dan serius dalam pelaksanaannya. Kita ini tidak boleh bekerja biasa-biasa saja, makanya harus luar biasa. Oleh karena itu perlu ada inovasi,”ujarnya saat berpidato di depan ratusan peserta Bimtek peningkatan kapasitas pejabat struktural dan fungsional di lingkungan Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Gresik, Sabtu (27/08).
Namun, Gus Yani menyadari bahwa di beberapa sekolah masih terkendala dari faktor sumberdaya manusia (SDM) dan konektivitas terutama di bidang administrasi yang ia rasa masih kurang efektif dan efisien sehingga mempengaruhi pola leadership pimpinan sekolah. Menurutnya administrasi simpel dan efektif akan dapat memberi dorongan signifikan terhadap guru, utamanya di lingkungan Dispendik Gresik.
“Untuk meminimalisasi kendala itu, dibutuhkan peran aktif Dispendik bersama Pemkab untuk mensupport hal tersebut dengan memanfaatkan transformasi digital. Sebab, transformasi digital ini menjadi kebutuhan masa kini yang perlu ditata, inilah yang disebut sebagai reformasi birokrasi,”katanya.
Ditambahkan Gus Yani, pihaknya juga akan memberikan reward bagi sekolah yang mampu berinovasi dan berprestasi yang bisa menaikkan kualitas dan grade sekolah tersebut. Oleh karena itu, pimpinan sekolah harus mampu meningkatkan kemampuan minimum siswa dan guru yang meliputi literasi dan numerasi.
“Dunia pendidikan yaitu mindset leadership atau kepala sekolah, infrastruktur sekolah, transformasi digital, dan peningkatan SDM. Semuanya itu harus terkonfigurasi untuk pengembangan dan peningkatan kualitas pendidikan,”ucapnya.
Mendapati keluhan beberapa dari 688 peserta Bimtek yang terdiri dari Kepala Sekolah TK, SD, SMP, dan pengawas, serta Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (HIMPAUDI) Se-Kabupaten Gresik terkait banyaknya lembaga pendidikan yang tidak punya perpustakaan dan kekurangan kelas atau punya tapi dalam keadaan rusak. Bupati Milenial ini kedepannya akan memfokuskan alokasi dana APBN dan CSR guna mendukung kondisi tersebut.
“Alokasi dana yang bersumber dari APBN, kemudian program bina lingkungan atau CSR nanti akan kami fokuskan untuk pembenahan sarana perpustakaan sekolah. Ini sangat penting, jangan sampai lembaga pendidikan punya perpustakaan tapi tidak layak. Apalagi sampai tidak mempunyai perpustakaan, karena perpustakaan adalah jantungnya sekolah dan rahimnya para pemimpin bangsa,”bebernya.
Usai Bimtek, Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Bank Gresik turut mengapresiasi pelajar gresik yang berhasil meraih medali dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN) 2022 awal bulan lalu dengan memberikan beasiswa Simpanan Pelajar (Simpel) sebesar 2,5 juta rupiah per siswa yang diserahkan secara simbolis oleh Gus Yani Yani.(AP/REN)