Antisipasi Inflasi Jelang Nataru, Pemkab Mojokerto Gelar HLM TPID

Mojokerto, Jurnal9.tv – Menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025, Pemerintah Kabupaten Mojokerto menggelar High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) pada Senin (16/12) di Ruang Satya Bina Karya. Pertemuan ini dipimpin langsung oleh Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati.

Bupati Ikfina menekankan pentingnya sinergi dan kolaborasi TPID dalam mengendalikan inflasi, terutama menghadapi fluktuasi harga menjelang Nataru. Salah satu contoh yang disoroti adalah perbedaan harga cabai merah antara Pasar Bangsal dan Pasar Pacet, yang mencapai selisih signifikan.

“Jika ini benar terjadi, kita harus menganalisa penyebab perbedaan harga di 20 pasar yang kita pantau,” ujarnya.

Bupati juga menegaskan pemanfaatan aplikasi Energi Smart untuk memantau harga secara real-time agar intervensi, seperti operasi pasar, bisa dilakukan lebih cepat dan tepat. Selain itu, program Warung Pengendalian Inflasi dan Penggunaan Produk dalam Negeri (Wulandari) akan diperluas ke seluruh pasar di Kabupaten Mojokerto untuk membantu stabilisasi harga.

Sekretaris Daerah Kabupaten Mojokerto, Teguh Gunarko, menyampaikan apresiasi atas kinerja TPID selama 2024, yang berhasil menjaga inflasi di angka 1,82%. Keberhasilan ini mendapat pengakuan dari pemerintah pusat dalam bentuk Dana Insentif Fiskal.

Untuk menghadapi lonjakan permintaan jelang Nataru, TPID berkomitmen memaksimalkan program pasar murah, menjaga distribusi pangan, dan mencegah penimbunan bahan pokok. Dengan langkah strategis tersebut, Pemkab Mojokerto optimistis dapat menjaga stabilitas harga dan kesejahteraan masyarakat.