JAKARTA – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengumumkan tanggal 1 Dzulhijjah 1441 H jatuh pada hari Rabu 22 Juli 2020. Ini setelah tim Rukyatul Hilal melaksanakan rukyat hilal bil fi’li dari seluruh wilayah Indonesia pada Selasa (21/7) atau bertepatan dengan tanggal 29 Dzulqa’dah 1441 H.
Tim Rukyat Hilal telah berhasil melaksanakan rukyat hilal bil fi’li atau pemantauan bulan sabit secara fisik sebagai pertanda datangnya awal bulan qamariyah. Atas dasar laporan tersebut, PBNU mengeluarkan ikhbar (pemberitahuan), melalui surat PBNU nomor 4002/C.I.34/07/2020 menyebutkan 1 Dzulhijjah 1441 H jatuh pada hari Rabu besok, 22 Juli 2020 yang berarti Hari Raya Idul Adha jatuh pada Hari Jum’at, 31 Juli 2020.
Surat ditandatangani lengkap Rois Am, Katib Am, Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal PBNU tertanggal 21 Juli 2020 hari ini.
Ikhbar PBNU bersifat pemberitahuan, karena penetapan hanya boleh dilakukan oleh pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama RI melalui sidang yang disebut Sidang Isbat dengan Surat Ikhbar PBNU sebagai salah satu pertimbangan.
Sebagaimana diberitakan jurnal9.tv sebelumnya, PBNU melalui Lembaga Falikiyah (LFNU) melakukan Rukyatul Hilal di 30 titik terbentang dari Papua hingga Sumatera. Ikhbar PBNU juga berdasar laporan keberhasilan tim rukyat Lembaga Falakiyah PWNU Jawa Timur dalam rukyatul hilal bil fi’li di tiga lokasi: Menara Rukyat Tuban, Balai Rukyat NU Bukit Condrodipo Gresik Dan Balai Rukyat Ibnu Satir Ponorogo.
Secara hitungan hisab ilmu falak, hilal memang besar kemungkinan terlihat karena tinggi hilal saat ghurub (matahari terbenam) sudah mencapai 7 derajat, tepatnya +7º 58’ 53” dihitung dari koordinat markas Gedung PBNU di Jakarta. Berdasarkan konvensi, bila tinggi hilal di atas 2 derajat maka besar kemungkinan hilal terlihat atau imkanur rukyah (*)