Lamongan, jurnal9.tv -Pimpinan Unisla selama sepuluh hari keliling ke empat negara Eropa Barat. Dimulai sejak tanggal 1 Oktober, Dr. Winarto Eka Wahyudi, M. Pd. I selaku Wakil Rektor Unisla ditemani sekretaris Yayasan Dr. H. Khusnul Chitam, M. AP menjalani misi academic journey dan menjajaki peluang kerjasama ke Belanda, Jerman, Swiss dan Italia.
Pada hari Kamis (2/10) waktu setempat, delegasi Unisla berkesempatan mengikuti agenda Konferensi Internasional yang diadakan oleh PCI NU Belanda, sekaligus penandatangan MoU dengan pengurus NU Belanda dalam pengembangan Tri Dharma perguruan tinggi. Selain itu, perwakilan Unisla juga diterima oleh John Falvey selaku Manager Regional Asia Tenggara dan kerjasama Internasional Universitas Groningen.
Eka, menyebutkan bahwa Universitas Groningen dipilih sebagai mitra kolaborasi karena memiliki reputasi internasional di bidang riset dan merupakan kampus tua di Belanda, yang berdiri sejak 1614.
“Kampus ini memiliki satu tagline yang bagus, Global Challenge Local Solution, yang patut kita adopsi” tutur Eka dalam press releasnya.
Wakil rektor bidang Kemahasiswaan ini menambahkan, bahwa tantangan global yang terus bermunculan, harus dihadapi dengan nilai dan karakter lokalitas yang dimiliki. Menurutnya, hal ini penting untuk menegaskan distingsi keilmuan di masing-masing kampus, bisa memiliki dampak dan pengaruh internasional.
Ia juga menambahkan bahwa Universitas Groningen telah banyak melahirkan ilmuwan penerima hadiah Nobel. Penghargaan ini, menurutnya menjadi bukti supremasi ilmu pengetahuan yang dimiliki kampus ini telah diakui oleh dunia internasional.
Selama kunjungan ke berbagai negara di Eropa, Eka berharap bisa membawa inspirasi dan semangat untuk ditularkan kepada mahasiswa dan dosen di Unisla. Bahwa seluruh sivitas akademika harus memiliki internasional exposur yang akan membawa citra kampus mendapatkan rekognisi di luar negeri.
