Madinah, Jurnal9.tv – Jemaah Haji Indonesia yang memasuki Madinah saat ini akan menjalankan umrah wajibnya melalui miqat Birr Ali. Tidak hanya jemaah asal Indonesia, akan ada jemaah dari negara lain yang mengambil miqat di Birr Ali.
Oleh karena itu petugas haji menyiapkan skenario pelaksanaan miqat dengan baik. Misalnya, apakah jemaah haji Indonesia perlu mandi di sekitar masjid birr ali atau di hotel sekalian memakai ihram.
Sementara di Birr Ali mereka cukup berwudlu saja. Skenario ini dirasa lebih efektif karena menumpuknya jemaah yang mengambil miqat di Birr Ali.
“dalam pelaksanaan ibadah itu harus terencana agar tidak seporadis. Harus mengkondisikan hati kita niat kita. Miqat berate harus berganti pakaian ihram. Artinya bahwa semua manusia sama di mata Allah. Sebab pakaian itu yang biasa membeda-bedakan manusia, kelas sosial, kelas ekonomi. Dsb. Miqot mengganti pakaian biar sama. Fungsi manusia adalah hamba Allah. Dan itu yang dibawa sebenarnya nanti di akhir hayat. Sebagian ulama mengatakan, miqat itu mengingatkan kita pada kematian. Yang membedakan adalah amal ibadah kita,” jelas Asep Dadan Wildan, Petugas Bimbingan Ibadah Sektor Birr Ali. (msa/snm)
