Home » Apa Itu Cinta? Begini Kata Gus Rifqil dan Ning Imaz
Woman & Family

Apa Itu Cinta? Begini Kata Gus Rifqil dan Ning Imaz

Surabaya, Jurnal9.tv – Arti kata Cinta dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu suka sekali ataupun sayang, baik kepada sesama makhluk hidup, ataupun cinta antara seorang hamba dengan Allah SWT Sang Pencipta juga Pemilik Hati. Kita berhak mencintai siapa saja, tapi kita belum tentu bisa memilikinya, karena kita masih punya takdir, kepada siapa kita akan mencintai ataupun dicintai sepenuhnya.

Kisah percintaan antara dua insan yang saling mencintai kerap kali kita dengar, mulai dari kalangan selebritis, teman karib ataupun masyarakat di sekeliling kita. Sebuah cinta memang indah, tapi tidak semuanya bisa berakhir bahagia, karena tidak sedikit juga yang harus berpisah. Mungkin itu cara tuhan untuk menjadikannya milik orang yang lebih baik menurut takdir.

Nafsu dan Cinta seringkali dianggap sebagai dua perasaan yang berbeda. Gus Rifqil di kanal youtube NU Online menjelaskan bahwa, “Cinta berasal dari Bahasa Sansekerta yaitu Cin yang berarti selalu memikirkan, selalu ingin memiliki, tapi jika berlandaskan dengan nafsu. Cinta akan benar-benar sejati itu ketika sudah ada ikatan yang sah. Karena jika belum ada kejelasan ikatan belum bisa dinamakan cinta sejati”.

Tidak ada cinta yang sungguh-sungguh tanpa ikatan pernikahan, karena cinta adalah komitmen, cinta adalah mennghormati kehormatan satu sama lain. Dalam artian melindungi Marwah perempuan, menjaga martabat laki-laki yaitu dengan ikatan yang baik, karena jika cinta saja tanpa adanya hal-hal yang tidak diregulasi oleh syariat dengan benar, maka cinta itu bisa obsesi, cinta itu bisa mengekang, kemudian menuju pada hal-hal yang justru merugikan secara indvidu.

“Karena syariat sebetulnya, tidak melarang orang untuk mencintai, tapi jika mencintai, maka menikahlah dan cinta yang benar itu adalah cinta yang disertai oleh Ridho Allah didalamnya, yaitu dalam pernikahan.” jelas Ning Imaz di tayangan yang sama.

Apabila cinta adalah perasaan yang bersumber dari ketulusan kasih sayang, maka cinta tidak akan pernah memberikan apapun selain kebaikan. Cinta akan membawa kita kepada segala yang baik, berbuat baik kepada sesama sampai giat menjalankan segala perintah Allah dan menjauhi larangannya.

Perasaan ingin menyayangi, mengasihi, melindungi, menjaga, memuliakan, melayani, berkorban, dan memberikan yang terbaik untuk orang yang dicintai, itulah manivestasi konkrit dari cinta. Apabila ini bisa diterima, maka menjadi jelas bahwa cinta berbeda dengan ketertarikan seksual, syahwat, nasfu birahi atau bahkan dengan perasaan ingin memiliki. Sebab kalau hanya urusan ketertarikan seksual atau syahwat biologi, tanpa cinta pun bisa terjadi.

Dari penjelasan tersebut, kita bisa mengambil pelajaran untuk menjaga diri terhadap lawan jenis. Boleh mencintai tetapi tetap harus melindungi Marwah perempuan, menjaga martabat laki-laki. Jika sudah cinta maka segera halalkan. (aaf/snm)