Surabaya, jurnal9.tv -Kebutuhan akan kepemimpinan berkarakter untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045, membutuhkan pendidikan kepemimpinan khusus dan pengembangan sumberdaya manusia. Kalangan santri dan pondok pesantren dinilai memiliki potensi besar untuk mengisi ruang kepemimpinan mewujudkan Indonesia negara maju.
Hal itu disampaikan Direktur Sekolah Pasca Sarjana Universitas Airlangga, Prof. Badri Munir Sukoco, S.E., M.B.A., Ph.D, pada Rabu (29/5) sore, saat menjadi nara sumber TV Talkshow Airlangga Leadership Talk di Program ‘Kopi Darmo’ TV9 Nusantara. Hadir mendampingi, Wakil Direktur Riset, Pengabdian Masyarakat, Internasionalisasi dan Digital, Prof. Dr. Suparto Wijoyo, SH. MHum. ‘Airlangga Leadership Talk’ sore ini menjadi episode perdana, mengangkat topik Pengembangan SDM Pesantren Menuju Indonesia Emas 2045′ dan akan menjadi program obrolan TV bulanan dipersembahjan Sekolah Pasca Sarjana Unair.

Lebih lanjut, Prof Badri menjelaskan pihaknya tertarik untuk memberi perhatian khusus kepada kalangan santri dan pondok pesantren, bukan hanya karena kuantitasnya yang besar, khususnya di Jawa Timur, tetapi juga kualitas pendidikan dan SDM lulusan pesantren yang terkenal memiliki karakter spiritualitas yang bagus di atas rata-rata. Potensi ini perlu digali dan dikembangkan sesuai kebutuhan kepemimpinan yang dibutuhkan masyarakat, bangsa dan negara. “Melalui program S2 dan S3 yang ada, kami siap untuk ikut mengembangkan SDM pesantren,” imbuh guru besar ekonomi jebolan Taiwan ini.
Menurut Prof. Badri, sebagai lembaga pendidikan yang membandrol menjadi Institusi Berkelas Dunia dengan mengembangkan Pemimpin Transformatif, Sekolah Pasca Sarjana Unair menyediakan program Doktoral atau S3 dan Magister atau S2 sesuai dengan preferensi kebutuhan mahasiswa. Ada dua program studi doktoral yang disediakan, yakni S3 Pengembangan SDM serta S3 Hukum dan Pembangunan.
Sementara, Program Studi S2 menyediakan enam program studi magister, yakni Hukum & Pembangunan, Kajian Ilmu Kepolisian, Manajemen Bencana, Ilmu Imunologi, Ilmu Forensik, Ekonomi Kesehatan serta Pengembangan Sumber Daya Manusia. Ada lima pilihan peminatan, yakni Analitika Data, Industri Kreatif, peminatan Bisnis, Pemerintahan serta Pemberdayaan Perempuan. (*)