Surabaya, jurnal9.tv -Pondok Pesantren merupakan entitas sosial yang memiliki peran penting dalam pembangunan dan pemberdayaan masyarakat. Proses pendidikan yang diselenggarakan oleh pesantren selama ini memberikan dampak positif baik bagi santri yang mengikutinya maupun masyarakat sekitar pesantren.
Keberadaan pesantren tersebut dirasa maasih kurang mendapat perhatian besar dan serius dari masyarakat. Masih banyak warga masyarakat kebingunan mencari informasi terkait pesantren. Mereka mencari dalam rangka mencarikan tempat pendidikan bagi anak-anaknya.
Sementara perkembangan teknologi informasi sudah berkembang sedemikian pesat. Melalui media yang ada, pesantren dituntut memiliki kemampuan nempromosikan dirinya kepada masyarakat secara lebih masiv dan luas.
Hari ini dan besok (Kamis-Jumat, 7-8 Desember 2023), ratusan pengelola media pesantren di Jawa Timur mengikuti pelatihan literasi dan media yang diselenggarakan oleh Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Jawa Timur di hotel Novotel Samator Surabaya. Selama dua hari mereka akan dikenalkan pada literasi kepustakaan, turots, media dan lainnya. Peserta tersebut dari berbagai pesantren di Jawa Timur.
“Dinas perpusatakaan dan arsip provinsi Jawa Timur peduli pada pesantren. Mereka perlu dibekali kemampuan literasi yang memadai untuk membesarkan lembaganya”, demikian pernyataan Ir. Tiat S. Suwardi, M.Si., kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Jawa Timur. Pemerintah provinsi Jawa Timur selama ini sangat peduli terhadap pesantren, apalagi sudah diterbitkan peraturan daerah tentang pesantren.
Pesantren selama ini memiliki kekayaan arsip intelektual. Banyak kitab-kitab referensi agama dihasilkan oleh pesantren. “Dengan pelatihan literasi ini, diharapkan pesantren menjadi inkubasi literasi di masyarakat,” demikian lanjut Tiat S. Suwardi, kepala dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Jawa Timur.
Sementara itu, Hikmah Bafaqih, anggota DPRD Provinsi Jawa Timur menyambut baik langkah Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Jawa Timur ini. Menurutnya, program semacam ini harus diagendakan secara rutin. “DPRD Provinsi Jawa Timur bersama pemerintah telah membuat perda pesantren. Kemampuan literasi merupakan salah satu aspek yang harus dikuatkan. Hal ini agar pesantren mampu berkembang mengikuti perubahan teknologi informasi”, demikian pernyataan Hikmah Bafaqih, politisi PKB yang konsern pada pesantren.
Dengan pelatihan literasi dan media ini diharapkan memberi bekal kepada para pengelola media pesantren di Jawa Timur dapat memanfaatkan media sosial yang sudah ada. Selain itu juga untuk lebih mendekatkan pesantren kepada warga masyarakat secara luas.