Home » Jauhilah Larangan Allah Sejauh-jauhnya, Bu Nyai Mihmidaty : Allah Lebih Dekat daripada Urat Leher Manusia
PROGRAM TELEVISI

Jauhilah Larangan Allah Sejauh-jauhnya, Bu Nyai Mihmidaty : Allah Lebih Dekat daripada Urat Leher Manusia

Surabaya, Jurnal9.tv – Allah Maha Mengetahui. segala yang terbersit di dalam hati manusia semuanya diketahui Allah. Karena Allah lebih dekat daripada urat leher. Hal itu disampaikan Ibu Nyai Dr. Hj. Mihmidaty Ya’qub, Pengasuh Ponpes Nurul Faizah Surabaya dalam program “Kiswah Female” TV9 bertema Jauhilah Larangan Allah Sejauh-Jauhnya.

Hj. Mihmidaty Ya’qub pun bercerita bahwa pada setiap manusia selalu dikawal oleh dua malaikat yang akan mencatat semua amal yang dilakukan meskipun itu hanya satu kata. Beliau melanjutkan hanya tiga golongan yang tidak dicatat, yakni anak kecl hingga baligh, orang yang tertidur hingga bangun, dan orang gila hingga sadar.

 Maka dari itu, Hj. Mihmidaty Ya’qub mengingatkan untuk selalu waspada dan berusaha untuk menjauhi larangan Allah serta bertobat dari dosa-dosa yang pernah dilakukan. Beliau juga mengingatkan tentang adanya kematian yang pasti akan dihadapi semua manusia. Hj. Mihmidaty Ya’qub mengatakan, “Akhir dari sejarah kita di dunia itu adalah disambangi sakaratul maut. Disambangi malaikat Izroil diajak pergi gak kembali lagi. perginya ke alam yang selama-lamanya”.

Hj. Mihmidaty Ya’qub juga bercerita bahwa ketika orang yang meninggal dunia tidak menjalankan ibadah di dunia, dia akan menjerit-jerit memohon untuk bisa dihidupkan kembali melaksanakan ibadah yang dulu ditinggalkan. Meskipun orang tersebut meminta namun Allah tidak akan mengabulkannya.

Bu Nyai Mihmidaty Ya’qub juga menjawab pertanyaan dari para jamaah yang hadir. Di antara pertanyaan tersebut adalah tentang apabila Allah lebih dekat dari urat leher apakah berarti Allah itu banyak. Untuk menjawab pertanyaan tersebut Bu Nyai Mihmidaty Ya’qub memberikan analogi cahaya matahari yang menyinari semua manusia tidak lantas menjadikan matahari itu berjumlah banyak.

Terkait dengan jamaah yang mengajak beribadah kemudian dikatakan pamer dan sombong oleh orang lain, Hj. Mihmidaty Ya’qub menasehati untuk tidak perlu mendengarkan. Beliau berpesan yang terpenting adalah memfokuskan niat kepada Allah.  (swp/snm)