Pasuruan, jurnal9.tv -Rumah Gagas Bersama menggelar program sekolah berdaya di Yayasan Darul Ulum, Desa Karangpandan, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuruan. Program tersebut diimplementasikan dengan kegiatan sosialisasi anti bullying dan workshop konten edukasi guru.
Durrotul Firdaus, Founder Rumah Gagas Bersama menyelenggarakan kegiatan secara offline yang pertama di Yayasan Darul Ulum Karangpandan.
Sebelumnya, Rumah Gagas Bersama hanya menggelar pelatihan dan diskusi secara online.
Kali ini, Rumah Gagas memilih program sekolah berdaya yang bertujuan memberdayakan sekolah, guru, siswa, serta masyarakat.di sekitarnya.
Program tersebut diimplementasikan dengan menyelenggarakan workshop konten edukasi untuk guru dan sosialisasi anti bulli untuk siswa baik di tingkat MI, MTs, dan MA.
Siswa sangat antusias mendengarkan penjelasan dari para relawan Rumah Gagas.
Belasan relawan yang mengikuti kegiatan tersebut tidak hanya dari wilayah Kabupaten Pasuruan, tapi juga dari Blitar, Kediri, Malang, Lumajang, dan Sidoarjo.
Semua guru di Yayasan Darul Ulum juga sangat antusias membuat konten edukasi.
Dengan adanya konten yang baik, juga dapat memberikan edukasi kepada masyarakat sehingga masayarakat ikut berdaya.
“Alhamdulillah dari Yayasan sangat terbuka dan senang. Dengan harapan siswa dan guru terdampak dari program ini. Bisa mengaplikasikan ilmunya setelah kegiatan ini berlangsung,” ungkap Firda.
“Untuk siswa, saya tidak ingin ada pelaku maupun korban bullying khususnya di Yayasan Darul Ulum. Kita juga berharap para guru bisa menularkan ilmu-ilmunya di media sosial. Sehingga isi dari media sosial itu lebih baik,” imbuhnya.
Selain program sekolah berdaya, Rumah Gagas Bersama memiliki beberapa program lain di antaranya kampung berdaya, ruang gagas, sasih asih, green library, edu family, visit preneur, dan dasawarna market.
Firda menambahkan, setelah program sekolah berdaya, pihaknya akan melakukan program sasih asih dengan berkunjung ke panti jompo di Surabaya, Februari mendatang.
“Untuk program kampung berdaya. Rumah Gagas akan melakukan pengabdian desa dan program-program yang berdampak untuk desa. Selain itu, membangun perpustakaan kecil dengan ecobrick yang nantinya berisi edukasi tentang cinta lingkungan terhadap masyarakat setempat,” tutupnya.