Pasuruan, jurnal9.tv -Pondok Pesantren ALBERR yang berada di Dusun Sangarejo, Desa Karang Jati, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur menyelanggarakan Workshop Literasi Mahasantri yang diikuti lebih dari 100 peserta.
Bertempat di Aula Pondok Pesantren ALBERR, Workshop dengan judul “The Power of Writing and Public Speaking” ini menghadirkan Jurnalis TV9 Nusantara sekaligus Sekretaris LFNU Gresik, Angga Purwancara sebagai pemateri.
Workshop tersebut mendapatkan antusiasme tinggi dari para santri. Banyak peserta yang aktif bertanya dan berdiskusi dengan pemateri. Hal ini menunjukkan minat yang besar dari peserta untuk memahami lebih dalam materi yang disampaikan.
Selain sesi penyampaian materi dan sesi diskusi, dalam kegiatan Workshop juga diadakan sesi praktik yang mana peserta diajak untuk membuat tulisan dan video publik speaking terkait Workshop yang dilaksanakan.
Pengasuh Pondok Pesantren ALBERR, KH. Muhammad Izuddin Musleh mengatakan tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menumbuhkan kesadaran literasi di kalangan para santri sebagai fondasi utama dalam proses pembelajaran dan pengembangan diri.
“Dengan semangat membaca, menulis, dan berbicara, para santri diharapkan mampu menjadi generasi yang cerdas dan berakhlak mulia yang siap menghadapi tantangan zaman di era media sosial,”ucap KH. Muhammad Izuddin Musleh.
Selain itu, KH. Muhammad Izuddin Musleh juga menekan pentingnya peran dan kreatifitas santri dalam menggaungkan literasi di era digital sebagai perisai diri dalam menghadapi konten-konten negatif yang bisa diolah menjadi konten positif.
“Kita hadir di masyarakat dengan kreatifitas dan gagasan kita hari ini sebagai seorang santri. Dengan cara apa? Dengan cara menyampaikan gagasan dan apa yang kita ketahui pada masyarakat melalui literasi” jelasnya.
Dengan adanya Workshop ini, diharapkan seluruh peserta dapat mengimplementasikan semangat literasi dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan pesantren maupun masyarakat, sehingga peserta bisa memahami dan menganalisa suatu informasi agar bisa bijak dalam menyebarkan informasi dan tidak terjebak pada budaya Fear of Missing Out (FOMO).