Surabaya, jurnal9.tv -Pertarungan tiga kandidat calon gubernur di Pilkada Jawa Timur, Khofifah Indar Parawnsa, Tri Rismaharini dan Luluk Nur Hamidah dinilai cukup menarik oleh pakar politik Universitas Airlangga Profesor Dr Kacung Marijan. Ketiga Srikandi ini, juga akan bertarung ketat merebut suara Nadliyin di Jawa Timur. Pasalnya, ketiganya juga berlatar belakang Nahdlatul Ulama.
Tiga Srikandi yang akan bertarung di Pilgub 2024 di Jatim ini adalah Khofifah Indar Parawansa, yang diusung sejumlah parpol. Tri Rismaharini (Risma) yang diusung PDIP dan Luluk Nur Hamidah diusung PKB.
Profesor Dr Kacung Marijan, yang juga menjabat sebagai Wakil Rekor Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya atau Unusa, menilai Pilkada di Jatim ini menarik dari perspektif gender. Dimana tiga cagubnya adalah perempuan dan cawagubnya laki-laki. “Hal ini menunjukkan masyarakat Jawa Timur terbuka untuk menerima perempuan sebagai pemimpin, ” ungkap Kacung Marijan.
Menariknya lagi, kata Kacung Marijan, mereka yang akan bertarungan di Pilkada Jawa Timur ini berlatar belakang Nahdlatul Uama. Karena itu, pertarungan ketiga Srikandi ini untuk merebut suara Nahldyin dalam Pilkada nanti akan semakin kuat.
“Bergantung mereka masing-masing bagaimana bisa merubut suara kaum Nahdliyin, yang cukup besar jumlahnya di Jatim, ” ujar Kacung saat ditemui di kampus Unusa.
Meski begitu, Kacung menambahkan, ketiga kandidat paslon yang berkontestasi di Pilkada Jatim ini tidak harus fokus pada perbutan suara Nahdliyin, karena masih ada elemen masyarakat lain yang perlu diperhatikan.
“Di Jatim ini masyarakatnya heteroen, tidak hanya kaum Nahdliyin Namun juga ada kalangan Muhammadyah, umat Kristiani dan sejumlah ormas lainnya yang mestinta juga direbut suaranya di Pilkada nanti, ” tandas Kacung.