Home » Melihat Sisi Lain dari Kasus Novia, Ning Widad: Cinta Boleh tapi Bentengi Diri
JURNAL MUDA PERISTIWA

Melihat Sisi Lain dari Kasus Novia, Ning Widad: Cinta Boleh tapi Bentengi Diri

 

Surabaya, Jurnal9.tv-Zina dan aborsi merupakan perbuatan yang tidak patut kita contoh. Dalam agama, perbuatan tersebut dilarang, dan dalam hukum negara, perbuatan tersebut tidak dilegalkan. Bunuh diri seorang mahasiswi bernama Novia yang sebelumnya diminta aborsi oleh pacarnya yang juga anggota polisi itu, sontak membuat public tercengang. Kasus tersebut dapat menimpa siapa saja. Munculnya kasus ini ke linimasa, seharusnya membuat kita berpikir dan belajar, jangan sampai hal serupa terjadi kepada orang terdekat kita, bahkan kepada diri kita sendiri.

Untuk melihat sisi lain dari kasus tersebut, Tim TV9 melakukan wawancara via online dengan Ning Hj. Widad Bariroh, Wakil Kepala Pesantren Bayt Al Hikmah Pasuruan. Ning Widad menyampaikan, dalam beberapa hari terakhir, fenomena tersebut kerap disangkut pautkan dengan RUUP KS. Namun ada hal dasar yang sering kita lupakan, terutama sebagai muslim dan muslimah. Dalam Islam seorang laki-laki memiliki kewajiban untuk menundukkan pandangannya, sedangkan seorang perempuan berkewajiban untuk menutup aurat. Namun Pada era seperti saat ini, di mana seorang laki-laki memiliki hak dan kewajiban dengan andil yang sama dengan seorang perempuan, maka keduanya harus memiliki porsi yang sama. Seorang laki-laki juga diwajibkan untuk menutup aurat, dan seorang perempuan juga harus menjaga pandangannya, sebab saat ini juga banyak seorang perempuan yang jelalatan.

Maksiat seorang laki-laki berasal dari pandangan, namun di sisi lain seorang laki-laki juga harus menjaga perilakunya, dan bagi seorang perempuan juga harus tahan terhadap godaannya. Ibarat, apabila kita tidak ingin terbakar, maka jangan pernah bermain api, bahkan mendekati api.

Dalam Al-Quran, Surat Al-Isra ayat 32 yang artinya “Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk. “Dalam surat tersebut Allah SWT sudah melarang kita untuk menjauhi zina, apalagi bahkan melakukan perbuatan zina. Artinya Ketika kita tidak ingin masuk ke dalam circle setan, maka sebaiknya kita tidak mendekat.

“Kalau takut untuk tidak bisa menjaga diri dalam urusan berpacaran, dan sebagainya, ya sudah jangan masuk ke  situ.” Ujar Ning Hj. Widad Bariroh, Wakil Kepala Pesantren Bayt Al Hikmah Pasuruan.

Jatuh cinta merupakan fitrah bagi seorang manusia. Boleh-boleh saja kita jatuh cinta, namun bagaimana kita bisa menampakkan, atau melaluinya. Sebagai serorang perempuan kita harus benar-benar bisa menjaga diri.

Ning Widad Bariroh mengingatkan agar kita tidak terperosok dalam jurang yang ditimbulkan akibat jatuh cinta, sehingga kita tidak bisa mengangkat diri kita sendiri. Setiap perempuan pasti memiliki benteng pertahanan masing-masing untuk menjaga diri, yang perlu dilakukan adalah memperkuat banteng itu dan jangan merobohkannya sendiri.

Selain itu Ning widad juga mengajak semua keluarga agar lebih memperhatikan anggota keluarganya. Kasus Novia terjadi juga karena disinyalir tidak adanya orang yang mau menggenggam tangannya. Apabila ada anggota keluarga kita yang mengalami kejadian serupa dengan novia, maka sebagai keluarga kita harus membantunya. Karena kepada keluargalah ia seharusnya kembali, mengadu, dan meminta pertolongan, meski kita tidak menyukai dan membenarkan kejadian tersebut. (uwh/snm)