Home ยป Launching Buku Risalah Pancasila di Bawean, Ulas Manuskrip Pemikiran KH. Asyiq Muqri
PERISTIWA

Launching Buku Risalah Pancasila di Bawean, Ulas Manuskrip Pemikiran KH. Asyiq Muqri

Bawean, jurnal9.tv -Momentum Hari Kesaktian Pancasila dimanfaatkan masyarakat di kepulauan Bawean untuk menggali sejarah kontribusi pemikiran ulama terhadap lahirnya Pancasila.

Seperti halnya yang dilakukan masyakarat di desa Gelam Kecamatan Tambak, Kabupaten Gresik Bawean, dengan menggelar Launching dan Bedah Buku “Risalah Pancasila” di Bawean, pada Selasa (01/10/24).

K.H. Abdul Mun’im Dz, selaku penyunting buku tersebut, yang hadir sebagai pembicara mengingatkan peran besar para ulama di Bawean dalam merumuskan Pancasila.

“Penting bagi kita terus menggali dan memahami peran ulama dari Bawean dalam merumuskan Pancasila” pesan kyai Mun’im.

Menurut KH. Mun’im DZ, Ulama asal Pulau Bawean yang memiliki peran besar dalam pemikiran Pancasila adalah sosok KH. Asyiq Muqri yang

“Bahwa K.H. Asyiq Mukri, yang merupakan ulama asli Bawean, turut berkontribusi lahirnya semangat dan pemikiran yang terkandung dalam Pancasila” ujarnya. .

Dalam acara tersebut, manuskrip pemikiran Pancasila yang ditulis sendiri oleh KH. Asyiq Muqri dipamerkan dihadapan ratusan warga Bawean.

Diketahui, KH. Asyiq Muqri merupakan Ulama Bawean yang meninggalkan warisan bersejarah berupa manuskrip yang berisi tentang pemikiran Pancasila, yang berisikan lima butir risalah sebagai berikut:

  1. Ketuhanan yang maha Esa
  2. Kebangsaan yang Bulat
  3. Perikemanusiaan dan Kesusilaan
  4. Kedaulatan Rakyat atau Demokrasi
  5. Keadilan

Acara yang dihadiri oleh sekitar 200 orang tersebut melibatkan berbagai elemen masyarakat termasuk pengurus PCNU, lembaga dan badan otonom di Bawean.

Panitia pelaksana, Ali Subhan, M.Ap, mengaku takjub melihat antusiasme peserta dalam mengikuti acara yang telah dipersiapkan dengan matang.

“Ratusan peserta yang hadir mengikuti jalannya acara, menunjukkan antusiasme yang tinggi terhadap peluncuran buku ini” ujarnya.

Menurut Pria yang juga Penggerak Gusdurian Bawean tersebut, kegiatan yang dilakukan untuk merawat nilai-nilai Pancasila serta tidak melupakan peran Ulama terhadap lahirnya konsep dasar negara kita.

“Dengan adanya kegiatan seperti ini, diharapkan masyarakat dapat lebih memahami dan menghargai nilai-nilai Pancasila serta kontribusi dari tokoh-tokoh di daerah mereka” pungkasnya.