Sidoarjo, Jurnal9.tv – Berkat menjuarai PWNU Jatim award 2018 silam, Lembaga Amil Zakat Infaq dan Sedekah Nahdlatul Ulama (Lazisnu) ranting Kebonsari Majelis Wakil Cabang Candi Kabupaten Sidoarjo menjadi jujugan studi sharing oleh pengurus NU dari berbagai wilayah di Indonesia.
Meski kepengurusannya masih di tingkat level ranting, pengurus Nahdlatul Ulama ranting Kebonsari MWC Candi dinilai cukup menjadi pilot project bagi pengurus Nahdlatul Ulama dari berbagai wilayah di Indonesia. Sebab, bukan kali ini saja Lazisnu ranting Kebonsari dikunjungi pengurus Nahdlatul Ulama seperti pengurus MWC NU Banyuanyar.
Di tahun-tahun sebelumnya, pengurus ranting NU Kebonsari ini telah dikunjungi 5 pengurus Nahdlatul Ulama dari lintas provinsi maupun kabupaten se-Jawa Timur. Di antaranya pengurus NU dari NTB, Kudus Jawa Tengah, Babat Lamongan, Bulu Lawang Malang dan beberapa pengurus NU sekitar Sidoarjo.
Untuk kali ini, NU ranting Kebonsari membekali pengurus MWCNU Banyuanyar kabupaten Probolinggo dalam studi sharing terkait keberhasilannya dalam menata organisasi NU sesuai prosedur mulai administrasi hingga gerakannya kepada masyarakat. Tak hanya itu, Lazsinu Kebonsari juga memberikan kiat dan pengalamannya pertama kali mendirikan amil zakat hingga mendirikan sebuah panti asuhan. Pengalaman tersebut didadasari dari niat tulus dan disertai gerakan kotak koin Lazisnu di setiap rumah-rumah warga untuk kepentingan kemaslahatan umat, hingga membuktikan hasil gerakannya kepada masyarakat dalam kegiatan sosial.
“Sengaja menimba ilmu dalam studi sharing di Lazisnu Kebonsari ini karena telah meraih juara 1 PWNU Jatim Award pada tahun 2018 silam. Rencananya hasil dari studi sharing ini pihaknya akan mengadopsi berbagai ilmu dari pengurus Nahdlatul Ulama ranting Kebonsari untuk dijadikan motivasi kebangkitan jamiyah Nahdlatul Ulama di MWCNU Banyuanyar Probolinggo, meski semuanya tampak sulit dilakukan,” ujar H Zainullah Sanusi, Ketua MWCNU Banyuanyar kabupaten Probolinggo.
Ketua Lazisnu ranting Kebonsari MWC Candi meminta kepada pengurus MWCNU Banyuanyar Probolinggo untuk tidak berkecil hati dalam membesarkan jamiyah Nahdlatul Ulama.
“Jangan berkecil hati dalam membesarkan jamiyah NU. Sebab liku-liku dalam membesarkan Nahdlatul Ulama banyak rintangannya, namun harus tetap bisa mengendalikan secara kompak antar pengurus,” kata Nur Salim.
Diharapakan dengan adanya studi sharing ini, pengurus MWCNU Banyuanyar Probolinggo bisa mencontoh organisasi NU yang sudah berhasil. (rhk/snm)