Jember, Jurnal9.tv – Para petani tembakau di Jember Selatan membutuhkan perhatian pemerintah karena mengalami gagal panen akibat cuaca buruk, bahkan kerugian modal yang diderita oleh petani bisa mencapai puluhan juta rupiah perhektar.
Sehingga kondisi tanaman tembakau di wilayah Jember Selatan kian memprihatinkan, tanaman tersebut membusuk karena terdampak intensitas curah hujan yang tinggi beberapa pekan lalu.
Di desa Curah Nongko, kecamatan Tempurejo, terdapat sepuluh hentar tanaman tembakau yang rusak, yaitu layu kemudian membusuk. Bahkan kerugian modal ditaksir mencapai dua puluh juta rupiah perhektar.
Oleh sebab itu, Karimullah Dahrujiadi selaku anggota DPRD Provisi Jawa Timur meninjau secara langsung kerusakan tanaman tembakau, sehingga pihaknya berupaya mengusulkan kepada pemerintah provinsi maupun pusat, agar bisa memperhatikan nasib petani tembakau.
“Harapan saya menjadi sebuah pemikiran dan rumusan dari pemerintah baik pemerintah daerah provinsi maupun Pusat ada sebuah perhatian lebih kepada petani-petani yang mengalami nasib atau kondisi seperti ini. Karena memang kita juga mengetahui, bicara komoditi tembakau yang juga menjadi salah satu sumber adanya pajak dalam hal ini pita cukai,” harap Karimullah.
Petani berharap pemerintah memberikan bantuan kepada para petani yang mengalami gagal panen.
“Saya kurang lebihnya 10 hektar. Ya sebagian besar memang sudah tidak bisa hidup kembali sudah mati yang waktu kena hujan kemarin, kalau ini modal kemarin sudah habis banyak Pak Jadi kemungkinan tanam ulang untuk tembakau kayaknya ndak bisa. Sudah ini kita beralih ke jagung melihat kondisi cuaca yang tak menentu,” pungkas Fendik Lestari, petani. (afw/snm)