Surabaya,Jurnal9.tv – Perkembangan teknologi digital termasuk di aspek keuangan yang kian cepat dan masif mengharuskan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mutlak mengadopsi teknologi keuangan digital dalam menjalankan aktivitas usahanya. Besarnya kontribusi UMKM pada perekonomian Indonesia tidak sebanding tingkat penggunaan digital finance sehingga perlu digalakkan pemahaman dan inklusi keuangan digital selain pendampingan usaha.
Orkestrasi kebijakan antar penyelenggaran negara serta kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, UMKM dan dunia usia mutlak dilakukan segera.
Demikian kesimpulan diskusi dalan Digital Financial Inclusion Summit yang digelar oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur di JW Marriot Hotel Surabaya Rabu (25/5) siang, dalam rangka menyambut pelaksanaan G20 Indonesia 2022 yang akan berlangsung bulan November mendatang di Bali. Diskusi yang menganbil tema: Promoting Digital Financial Inclusion as a Driving Force of Robust Economic Recovery ini dihadiri pembicara dari akademisi Universitas Airlangga, Kementerian Koordinator Perekonomian RI, Bank Indonesia dan Paktisi Digital Platform, Shopee.
Salah satu narasumber, Dr Danang Sri Wibowo, Plt. Deputi Koperasi & UMKM Kemenko Perekonomian RI mengatakan, digitalisasi usaha dan keuangan UMKM sudah menjadi bagian integral dari Strategi Nasional Pengembangan Ekonomi Digital yang sedang disempurnakan oleh Kemenko Perekonomian RI dengan mengintegrasikan agenda ekonomi digital dari 11 program lembaga negara, diantaranya Making Industri 4.0 Kemenperin, Satu Data Indonesia Bappenas dan Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia 2025. “Untuk memastikan, kami di kemenko, membentuk enam pokja untuk mempercepat tujuan inklusi keuangan digital ini khususnya yang mudah diterapkkan untuk UMKM kita,” sambungnya. (hkm/rfp)