Diserobot,  Seorang Ibu Marah Karena Tanahnya Dibangun Pos Keamanan

Surabaya, Jurnal9.tv – Seorang ibu marah-marah di kantor kelurahan Medokan Ayu, Rungkut Surabaya. Perempuan bernama Muarofatin alias Titin ini tampak emosi,  dan sempat marah-marah saat berbicara di forum mediasi yang digelar di pendopo kelurahan Medokan Ayu, Rungkut  Surabaya.  

Mediasi yang digagas lurah ini berlangsung buntu,  tidak ada titik temu antara kedua belah pihak yang tengah berselisih.

Titin mengklaim, tanahnya di kawasan Medokan Ayu Utara 31 B, Surabaya diserobot oleh ketua RW 15, Mikhael Markus, untuk kemudian dibangun pos keamanan RT di komplek perumahan tersebut.

Karena itu, Titin mendesak bangunan pos itu dibongkar secepatnya, karena hendak dibangun rumah oleh keluarganya.

“Tanah saya milik saya nama saya. Itu katanya (RW) milik fasum. itu mau dipakai. Padahal Surat itu sudah dikelurahan itu semua itu berdasarkan siteplan itu.  Siteplan itu menurut saya kan bisa diubah sewaktu-waktu oleh PTnya,” jelas Muarofatin, pemilik tanah.

Sementara itu,  ketua RW 15 Medokan Ayu Utara Mikhael Markus, yang juga hadir dalam mediasi tersebut membantah,  jika dirinya telah menyerobot tanah tersebut.  

Menurutnya, tanah yang kini dibangun pos keamanan RT tersebut merupakan faislitas umum sesuai dengan siteplan dari pemerintah Kota Surabaya.

“Kalau kami ini hanya melaksanakan tugas dan fungsi kami dari pemerintah kota. Dalam hal ini lembaga ketua RW itu sesuai dengan permintaan warga kalau itu memang dari Cipta Karya fasilitas umum ya harusnya itu difungsikan dan dimanfaatkan oleh masyarakat setempat. Cipta Karya Pemerintah Kota Surabaya mengeluarkan siteplan itu tidak bisa asal mengeluarkan saja. Ada syarat-syarat dan ketentuan berkas yang harus dilengkapi termasuk pembuktian kepemilikan tanah yang mau membangun Perumahan itu dan di area itu,” ungkap Mikhael.   

Mediasi ini tidak ada titik temu antara kedua belah pihak yang berselisih.  Karena itu, lurah Medokan Ayu , Rungkut Surabaya akan segera menyurati dinas cipta karya pemkot Surabaya untuk menjelaskan masalah ini. Selanjutnya pihaknya akan menggelar pertemuan lagi dengan para pihak yang bersengketa. (ahs/snm)