Gresik, jurnal9.tv -Pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Gresik periode 2024-2029 resmi dikukuhkan. Dalam kesempatan tersebut, Ketua MUI Jawa Timur, KH. Moh. Hasan Mutawakkil Alallah, menyampaikan ucapan selamat kepada para pengurus yang baru serta menekankan pentingnya peran MUI dalam kehidupan keumatan, kebangsaan, dan kenegaraan.
Dalam sambutannya, Kiai Mutawakkil menjelaskan bahwa MUI memiliki dua kelebihan dibanding organisasi kemasyarakatan lainnya.
“MUI adalah wadah berhimpunnya para ulama dan tokoh ormas Islam untuk berjuang dan berkhidmah dalam agama. Selain itu, MUI memiliki legitimasi yang kuat di hadapan pemerintah, sehingga menjadi rujukan dalam berbagai persoalan keumatan dan keagamaan,” ungkapnya.
Beliau juga mengingatkan agar pengurus yang baru segera menyusun agenda serta program strategis yang berdampak langsung kepada masyarakat. “Program-program tersebut akan dibahas lebih lanjut dalam rapat kerja yang akan segera dilaksanakan,” katanya.
Pada kesempatan ini, Kiai Mutawakkil juga menyinggung arahan Presiden terpilih, Prabowo Subianto, dalam Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) MUI di Jakarta. Presiden menegaskan bahwa MUI harus menjadi perekat ormas Islam di Indonesia serta mendukung program-program pemerintah dengan sikap tawassuth (moderat) dan sesuai dengan budaya Indonesia.
“Selain itu, MUI harus mendukung program strategis pemerintah seperti Makan Bergizi Gratis. Di sini MUI bisa mengambil peran sesuai kapasitas keulamaan di antaranya menjamin kehalalan makanan yang didistribusikan,” terangnya.
Tiga Program Strategis MUI Jawa Timur
MUI Jawa Timur sendiri telah menetapkan tiga program prioritas yang akan dilaunching pada Maret 2025, di antaranya adalah Pendidikan Kader Ulama (PKU).
“Program ini bertujuan mencetak ulama berkompeten yang mendukung berbagai kebijakan. Untuk mendukung program ini, MUI Jawa Timur akan menyediakan beasiswa bagi mahasiswa dari setiap kabupaten/kota melalui LPPD dan Baznas Jatim. Penerima beasiswa tersebut kemudian akan mengikuti perkuliahan di STAI Al-Akbar Surabaya selama 8 semester,” ujarnya.
Kedua, MUI Jawa Timur akan mendirikan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP). Kiai Mutawakkil menjeaslkan, bahwa program ini sangat mendesak dan dibutuhkan sekali untuk mendorong tumbuh suburnya industri halal dan syariah di Jawa Timur.
“Maka untuk mewujudkan itu, di Jawa Timur perlu ada LSP sebab juru sembelih halal dan juru penyelia halal yang tidak memiliki sertifikasi maka tidak dianggap formal. Oleh karena itu, MUI berpikir untuk mendirikan LSP tersebut,” jelasnya.
Ketiga, MUI Jawa Timur akan melakukan pendirian BMT dan Koperasi Syariah. “MUI Jawa Timur akan membentuk tim khusus untuk mendukung pendirian koperasi berbasis syariah di berbagai daerah, sebagai langkah mengalihkan koperasi konvensional ke sistem ekonomi Islam,” pungkasnya.