Home » Terpilih Jadi Pilot Project Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar, MI Ma’arif Ketegan Tanggulangin  Ajak Guru dan Siswa Lebih Inovatif
PENDIDIKAN

Terpilih Jadi Pilot Project Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar, MI Ma’arif Ketegan Tanggulangin  Ajak Guru dan Siswa Lebih Inovatif

Sidoarjo, Jurnal9.tv – Tim Pengembangan Kurikulum dan Konten Pusat Pendidikan Tenaga Teknis Kementerian Agama Republik Indonesia mendatangi Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Ketegan Tanggulangin. Sekolah ini ditunjuk sebagai Madrasah yang mengimplementasikan Kurikulum Merdeka.  Turut Mendampingi dalam kunjungan tersebut yakni Tim Inovasi Jawa Timur, Kanwil Kemenang Jatim, Kantor Kemenag Sidoarjo, dan Pihak Yayasan Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Ketegan Tanggulangin Sidoarjo. Tujuan dari kunjungan tersebut untuk memastikan ada atau tidaknya kegiatan merdeka belajar.

Pembelajaran International (Cambridge), Kurikulum Nasional (Merderka), Pembelajaran Berdiferensi Asessment Diagnotic, Literasi dan Numerasi, P5 PPRA Project Based Learning menjadi salah satu alasan MI Maarif Ketegan Tanggulangin untuk menerapkan  Kurikulum Merdeka Belajar. Walaupun telah memiliki beberapa pembelajaran Internasional, MI Maarif Ketegan tetap mengajak guru dan siswa untuk tetap inovatif, kreatif, kolaboratif dan adaptif. Karena hal tersebut merupakan salah satu aspek utama dalam penerapan merdeka belajar.

Kepala MI Maarif Ketegan, Umi Salamah, mengatakan bahwa pihaknya sangat mendukung akan adanya kurikulum merdeka belajar. Sebab kurikulum tersebut dapat mengubah mindset pendidik selama ini. Tak hanya itu beliau berharap bahwa pendidik bisa mengajak siswa untuk mau belajar, berkarya bahkan menciptakan problem solving based learning terhadap teman-teman.

“Kemarin sebelum Kemenag RI, Kemenag Jatim sama inovasi datang itu memang sudah ada yang datang ke kami begitu ya. Beberapa kali untuk melihat bagaimana implementasi itu,” ujar Kepala MI Maarif Ketagan. 

Saat ini PUSDIKLAT Tenaga Pendidikan dan Keagaman Badan Litbang Kementerian Agama RI tengah berupaya untuk mengembangkan pelatihan pengiplementasian kurikulum merdeka berbasis komunitas. Basis tersebut telah berhasil diterapkan di 7 Madrasah di Sidoarjo yang terpilih sebagai pilot project.

Menurut catatan Tim Pengembang Kurikulum dan Konten PUSDIKLAT Tenaga Teknis Kemenag RI, Eva Ainul Falah, pengimplementasian kurikulum merdeka belum berhasil di seluruh provinsi. Padahal di sisi lain jumlah madrasah baik negeri maupun non negeri yang terpilih menjadi pilot project cukup banyak. Adanya keterbatasan pengetahuan dan kurangnya tingkat ideal dari pihak yang berkepentingan menjadi salah satu faktor dari hal tersebut.

“Tapi karena tentu keterbatasan pengetahuan dan juga mungkin perlu lebih intens dari para pihak yang berkepentingan termasuk dari kami dari Kementerian Agama, belum banyak yang sampai kepada titik keberhasilan,” imbuhnya. (muk/snm)