Jember, jurnal9.tv -Pimpinan Wilayah (PW) Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Jawa Timur terus memperkuat basisnya di daerah. Sabtu malam (21/9), PW ISNU Jatim melantik 26 Pengurus Pimpinan Anak Cabang (PAC) ISNU se-Kabupaten Jember. Pelantikan ini menandai semakin solidnya konsolidasi ISNU di Bumi Argopuro.
Inisiatif pelantikan ini berawal dari pengajuan susunan pengurus PAC oleh Pengurus Cabang (PC) ISNU Jember di bawah kepemimpinan Honest D. Molasy, Ph.D., Prof. Mas’ud, Ketua PW ISNU Jatim yang dikenal rajin turun ke daerah langsung memimpin pelantikan ini. Acara yang berlangsung khidmat dan meriah di Hotel Luminor, Jember, dihadiri oleh berbagai tokoh penting, di antaranya Ketua PC NU Jember Drs. KH Syaiful Bahri, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jember, Dr. M. Muslim, perwakilan Polres dan Kodim Jember, serta ratusan kader ISNU.
Selain pelantikan, acara ini juga dimeriahkan dengan peluncuran buku karya Pengurus PC ISNU Kabupaten Jember. Hal ini menunjukkan komitmen ISNU dalam mengembangkan intelektualitas dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.
Dalam sambutannya, Ketua PW ISNU Jatim Prof. M. Mas’ud Said menekankan pentingnya peran ISNU dalam mendukung pembangunan bangsa, khususnya di bidang pendidikan dan ekonomi. ISNU juga berkomitmen untuk terus memperjuangkan sertifikasi halal untuk para UMKM. “Saat ini, warga NU yang sudah Sarjana sangat banyak, dan kita banyak memiliki intelektual yang juga santri,” ujar Guru Besar Ilmu Pemerintahan yang juga Direktur Pascasarjana UNISMA ini.
Oleh karena itu, ia minta semua Pengurus PAC segera bekerja dan aktif. Ketua PC ISNU Jember, Honest Dody menyatakan bahwa pihaknya kini menyiapkan beasiswa untuk kader ISNU S2 dan S3. Ini dilakukan agar iklim intelektual di ISNU Jember semakin berkembang. Selain itu, ia juga menyiapkan Pengurus yang akan mengajar mata kuliah Pendidikan Agama Islam di kampus-kampus swasta dan negeri di Jember. “Jika yang mengajar mata kuliah Pendidikan Agama Islam adalah Pengurus ISNU, maka yang diajarkan adalah Islam Ahlusunnah wal Jamaah an Nahdliyah,” ujar pengajar di FISIP Unej ini. (*)
