Surabaya, jurnal9.tv – Besarnya pengaruh media sosial pada kehidupan masyarak, menuntut MUI Jawa Timur hadir di media sosial. “Kehadiran MUI henar-benar dibutuhkan oleh umat,” demikian pesan yang disampaikan oleh Ketua Umum MUI Jatim, KH. Hasan Mutawakil Allallah dalam sambutan acara silaturahmi dan buka bersama dengan jajaran pengurus MUI se Jatim, Selas 2 April 2024 di Kantor MUI Jatim. MUI dibutuhkan umat untuk menjaga narasi pemahaman keagamaan, agar umat tidak tersesat. Masyarakat terjamin mendapatkan sumber informasi keagamaan yang benar dan tidak menyesatkan.
Sebelumnya, Sekretaris Umum MUI Jatim, Prof. Ahmad Muzakki dalam diskusi dengan jajaran pengurus MUI se Jatim, mencermati perkembangan media sosial yang terlalu menekankan kapitalisasi dan viralisasi konten. “Kholif, tu’rof, yang anti mainstrem akan viral. Kaidah ini yang digunakan dalam media sosial,” jelas Prof. Ahmad Muzakki. Banyak materi dakwah yang baik-baik kalah dari konten asal viral tersebut. Sehingga narasi keagamaan yang baik kurang dilirik oleh masyarakat.
MUI (Majelis Ulama Indonesia) memiliki narasumber melimpah dalam hal kegamaan. Bahkan sumber-sumber keagamaan dilahirkan melalui MUI. Hal ini perlu disebarluaskan agar masyarakat dapat mengaksesnya dengan mudah. Melalui cara-cara yang kekinian diperlukan untuk mengawal umat dalam memahami agama Islam. Para pengurus MUI harus hadir di media sosial untuk mengawal dan menjaga umat.