Surabaya, Jurnal9.tv – Lembaga penelitian dan pengabdian masyarakat LPPM Fakultas Farmasi Ubaya mengedukasi warga kampung Klisingan Gubeng Kota Surabaya, mengolah limbah minyak goreng menjadi sabun. Bahan sabun ini murah dan ramah lingkungan.
Pandemi covid 19 yang terjadi selama dua tahun membuat masyarakat semangat menjaga kesehatan dengan mencuci tangan. Sehingga semangat itu menular dalam pelatihan membuat sabun. Bahan sabun ini murah dan ramah lingkungan.
Cara pembuatanya pun cukup mudah, dimulai dengan mencampur minyak goreng bekas dengan arang, kemudian dipanaskan selama 15 menit dan didiamkan selama 3 hari, setelah itu air campuran disaring untuk memperoleh minyak yang bersih.
Proses selanjutnya adalah dengan mencampurkan air bersih dengan soda api. Kemudian dicampur dengan bahan pewarna putih sebagai dasar serta bahan pewangi untuk memberikan aroma pada sabun.
Setelah bahan lengkap, minyak goreng yang sudah bersih dicampur bahan-bahan lainya untuk diblanded selama lima menit dan diberikan pewarna makanan yang aman digunakan. Setelah bahan tercampur, cairan sabun kemudian diletakkan di cetakan untuk selanjutnya didiamkan selama minimal 12 jam. Setelah 12 jam sabun dapat potong sesuai dengan kebutuhan. Sabun yang telah dipotong kemudian didiamkan selama 3 hari lalu siap untuk digunakan.

Reine Risa Risthanti ketua kegiatan pengabdian masyarakat menyebut, pembuatan sabun ini dinilai dapat menghemat pengeluran keluarga hingga 70 persen.
Selain itu Sunarni warga Surabaya mengaku antusias dengan pelatihan pembuatan sabun ini. Bahan-bahannya juga mudah ditemukan dan murah. (pzr/snm)