Home » Islam Anjurkan Berlaku Secukupnya! Termasuk dalam Makan dan Minum
Lifestyle

Islam Anjurkan Berlaku Secukupnya! Termasuk dalam Makan dan Minum

Surabaya, Jurnal9.tv – Pada 22 Juni lalu pria berinisial MF asal Tangerang yang memiliki berat badan 300 kilogram meninggal dunia setelah dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, kematian tersebut disebabkan oleh kelebihan berat badan yang memicu beberapa penyakit.

Di Indonesia kasus obesitas meningkat signifikan dalam 10 tahun terakhir, dari 10,5 persen pada 2007 menjadi 21,8 persen pada 2018. Obesitas sendiri termasuk sebagai faktor risiko penyakit tidak menular seperti diabetes melitus, jantung, kanker, hipertensi, dan penyakit metabolik maupun non metabolik lainnya.

Salah satu penyebab obesitas yang sering dianggap remeh masyarakat ialah pola makan, dimana biasanya penyandang obesitas memiliki pola makan yang berlebihan. Seperti yang dikatakan Prof. Hardiansyah Ketua Umum Pergizi Pangan Indonesia dan Ketua Umum AIPGI dalam youtube  Direktorat Promkes dan PM Kemenkes RI. Ia mengatakan apabila penyebab pertama seseorang bisa terkena obesitas karena mereka terlalu banyak mengonsumsi makanan zat gizi terutama dalam bentuk lemak, karbohidrat dan protein melebihi dari yang dibutuhkan. Selain dari pengetahuan medis, pola makan yang berlebihan juga tidak dianjurkan dalam Islam.

Dalam QS. Al – A’raf ayat 31 yang artinya:

“Makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sungguh Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.”

Dikutip dari laman NU Online, Rasulullah SAW menganjurkan kepada umatnya agar tidak berlebihan dalam makan dan minum. Hal ini dijelaskan dalam Hadits Riwayat Ahmad;

“Tiada tempat yang manusia isi yang lebih buruk ketimbang perut. Cukuplah bagi anak adam memakan beberapa suapan untuk menegakkan punggungnya. Namun jika ia harus (melebihinya) maka hendaknya sepertiga perutnya (diisi) untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga lagi untuk bernafas.”

Hadits tersebut dapat dipahami bahwa apabila seseorang tidak merasa cukup dengan makanan yang hanya dapat menegakkan punggungnya, maka hendaknya kadar makan dan minum yang dikonsumsi tidak melebihi kadar dua pertiga perut, agar ia dapat menyisakan sepertiga perutnya untuk bernafas dengan mudah.

Dalam pandangan Islam, makan dan minum berlebihan merupakan perbuatan tidak baik (yang diharamkan) namun, bisa juga merupakan perbuatan makruh. Apabila;

  • Ketika makan terlalu kenyang bertujuan agar dapat kuat berpuasa di hari esok, dan;
  • Ketika seseorang menemani makan tamunya yang tidak kunjung kenyang, padahal ia sudah merasa kenyang.

Kembali lagi ke pembahasan obesitas. Selain berdampak buruk bagi kesehatan tubuh. Obesitas memiliki dampak lain, seperti kecenderungan penyandang obesitas khususnya remaja, merasa kurang percaya diri seperti yang dituliskan oleh mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Stella Maris Makasar dalam penelitian mereka yang berjudul  “Hubungan Obesitas dengan Citra Tubuh pada Remaja di SMA Frater Makasar”.

Dalam penelitian tersebut, peneliti menuliskan bahwa remaja merasa dirinya kurang berarti dan kurang diterima di lingkungan masyarakat. Dengan penampilan tubuhnya yang gemuk remaja merasa kurang percaya diri untuk bergaul dengan teman-temannya. Selain itu, perlakuan terhadap remaja obesitas seperti mengejek, menertawakan, mengganggu, mempermainkan dan sebagainya juga menyebabkan remaja yang mengalami obesitas semakin menarik diri dari pergaulan dan aktivitas, sehingga mengganggu perkembangan sosial mereka.

Memiliki kelebihan berat badan memang tidak mudah, mereka yang mengalami hal tersebut berusaha dengan keras untuk tetap menerima diri mereka sendiri. Namun, peran kita juga penting bagi mereka dalam proses penerimaan diri tersebut. Selain itu sebagai umat Islam, kita juga harus memahami bahwa segala sesuatu yang berlebihan hasilnya bisa jadi tidak baik, seperti dalam kasus kelebihan berat badan (obesitas). (llj/snm)