Diskursus relasi antara agama dan Negara (suku, kerajaan, suku dan sejenisnya) sudah berjalan sejak lama. Tidak hanya soal, bagaimana seharusnya ketundukan Negara kepada agama atau sebaliknya, atau soal apakah dipisah antara urusan agama dan Negara. Banyak hal menjadi bagian pembahasan di dalamnya. Setiap Negara/kerajaan pada akhirnya bisa menentukan relasi antara agama dan Negara, meski di kurun tertentu akan berbeda pada masa lainnya. Sebut saja, jika sebelumnya sebuah Negara menyatukan antara agama dan Negara dalam satu sistem politik dan ditandai adanya penggabungan pemegang kekuasaan (teokrasi), baik sebagai pemimpin agama dan Negara, maka di masa lainnya, dia memilih memisahkan (sekuler).
Nabi Muhammad SAW., ketika hijrah ke Yastrib melakukan upaya penataan masyarakat terlebih dahulu, meski sebelumnya diketahui adanya beberapa suku yang mendiami. Keragaman penduduk madinah, kemudian diikat dalam sebuah perjanjian Piagam Madinah yang menjamin adanya persaudaraan sebagai masyarakat Yastrib, menjamin kemerdekaan menjalankan agama masing-masing penduduk. Ini berarti, bahwa keterjaminan pelaksanaan agama dalam sebuah masyarakat menjadi hal penting yang diperjuangkan, sekaligus menjamin adanya kedamaian dan kerjasama di antara penduduknya (masyarakat).
Pemahaman terhadap hijrah Nabi ke Yastrib, yang kemudian disebut Madinah seperti ini dapat dijadikan cara pandang terhadap perjuangan para pendahulu bangsa Indonesia dalam rangka memperjuangkan kemerdekaan. Kemerdekaan bangsa adalah prasyarat terbentuknya sebuah masyarakat, sebuah bangunan bangsa bernama Republik Indonesia yang terdiri dari banyak suku bangsa dan pemeluk agama. Mereka harus dibangun persatuan dan kesatuannya, sehingga bisa menjamin semua penduduk dapat beribadah secara merdeka dengan tetap saling menjaga persaudaraan dan persatuan Indonesia.
Kini, usia Republik ini, Indonesia, sudah memasuki usia ke-71. Masa yang sudah bisa disebut usia tua, dalam ukuran hidup manusia, tetapi bisa dibilang muda dari ukuran hidup sebuah bangsa dan Negara. Sudah banyak pengalaman yang mengajarkan bahwa menjaga keberagaman dan keber-agama-an di Indonesia tidaklah mudah. Selalu saja ada konflik yang menjadi ujian-ujian atas kokohnya persatuan, serta ujian bagi kematangan masyarakat dalam beragama. Selain itu, pengaruh global tidak bisa dihindari dengan konsekuensi bawaan, berupa ideologi yang tidak semua bisa sejalan dengan spirit Pancasila sebagai dasar Republik Indonesia. Bahkan upaya untuk menggantinya, mengubah relasi antara agama dan Negara menjadi sebuah Negara teokrasi dengan madzhab tertentu. Ini tentu sangat berbahaya, baik bagi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, juga bagi perkembangan agama itu sendiri.
TV9 di bulan Agustus ini mengajak segenap komponen bangsa Indonesia untuk kembali kepada spirit yang sudah dijadikan landasan para pendahulu kita. KH Hasyim Asy’arie dan para kyai NU lainnya sudah memberi teladan bahwa Indonesia bukanlah Negara agama, tetapi sebagai tanah air yang harus dijaga, dan dibangun. Memandang Indonesia dengan spirit religiuisitas akan mengantarkan kepada kecintaan tanah air yang tepat. TV9 mengajak kepada seluruh masyarakat, memandang Indonesia sebagai sajadah, sebagai tempat beribadah. Indonesia Sajadhku sebagai tema dalam program siaran TV9. Indonesia adalah ladang beramal, sedangkan akhirat kelak adalah tempat memanen. Kita harus tetap menjaga agar Indonesia, di seluruh jengkal tanahnya adalah tempat untuk berkarya, membangun, sebagai tempat untuk nyaman beribadah kepada Allah SWT, tanpa ada rasa takut sedikitpun dari gangguan kefanatikan buta. Demikian pula, Indonesia bisa menjadi tempat beribadah bagi semua penduduknya yang beragam latar belakang agamanya, dengan damai, tenang, sehingga mampu memberikan yang terbaik buat Indonesia.
Tema Indonesia Sajadahku di TV9 terinspirasi dari puisi KH. Zawawi Imran, Si Clurit Emas berjudul Indonesia Tanah Sajadah. Berikut ini kutipannya:
….
Tanah air adalah sajadah
Siapa mencintainya
Jangan menciprati dengan darah
Jangan mengisinya dengan fitnah, maksiat dan permusuhan.
Tanah air indonesia
Adalah sajadah
…
#Indonesia Sajadhku
Ahora que muchas personas usan teléfonos inteligentes, podemos considerar el posicionamiento de teléfonos móviles a través de redes inalámbricas o estaciones base. https://www.xtmove.com/es/how-to-track-location-of-someone-phone-without-their-knowledge/
equilibrando
Dispositivos de balanceo: esencial para el funcionamiento estable y eficiente de las maquinarias.
En el ámbito de la innovación avanzada, donde la rendimiento y la estabilidad del aparato son de gran relevancia, los aparatos de calibración cumplen un rol crucial. Estos aparatos específicos están diseñados para ajustar y regular componentes giratorias, ya sea en equipamiento productiva, vehículos de desplazamiento o incluso en equipos de uso diario.
Para los técnicos en soporte de aparatos y los ingenieros, operar con sistemas de ajuste es fundamental para garantizar el operación suave y fiable de cualquier mecanismo rotativo. Gracias a estas alternativas modernas modernas, es posible limitar significativamente las vibraciones, el sonido y la presión sobre los rodamientos, aumentando la tiempo de servicio de partes valiosos.
De igual manera relevante es el papel que cumplen los equipos de ajuste en la asistencia al consumidor. El soporte profesional y el soporte continuo usando estos aparatos facilitan proporcionar prestaciones de óptima estándar, aumentando la satisfacción de los clientes.
Para los propietarios de emprendimientos, la aporte en unidades de ajuste y sensores puede ser fundamental para optimizar la productividad y productividad de sus dispositivos. Esto es principalmente significativo para los inversores que dirigen reducidas y modestas emprendimientos, donde cada aspecto importa.
Además, los dispositivos de ajuste tienen una vasta aplicación en el sector de la protección y el control de excelencia. Posibilitan detectar posibles fallos, evitando reparaciones onerosas y problemas a los aparatos. Además, los información generados de estos dispositivos pueden aplicarse para optimizar procesos y mejorar la presencia en plataformas de búsqueda.
Las áreas de implementación de los equipos de calibración abarcan diversas ramas, desde la manufactura de vehículos de dos ruedas hasta el monitoreo del medio ambiente. No afecta si se considera de extensas fabricaciones industriales o pequeños talleres caseros, los equipos de calibración son esenciales para garantizar un funcionamiento eficiente y sin presencia de paradas.