Home » Bubur Sapar, Munajat Doa dan Sedekah Tolak-Balak di Rabu Wekasan
opini

Bubur Sapar, Munajat Doa dan Sedekah Tolak-Balak di Rabu Wekasan

Oleh Drs. KH. Ishomuddin Ma’shum, M.Pd.I, Pengasuh PP. Darul Ulum Karangpandan, Rejoso, Pasuruan

Setiap hari Rabu Wekasan atau Rabu Pungkasan, yakni hari atau malam Rabu terakhir, bulan Safar, para ulama menuntun kita untuk memperbanyak doa dan sedekah, memohon kepada Allah SWT agar dihindarkan dari berbagai macam bala-musibah serta bencana. Membuat Bubur Sapar atau Jenang Sapar menjadi salah satu tradisi yang sudah terpatri kuat di tengah masyarakat di bulan shafar atau menyambut Rabu Wekasan.

Disebut Rabu Wekasan, karena hari Rabu tersebut merupakan hari Rabu terakhir di bulan Shafar. Dalam sejarahnya, sebelum Nabi Muhammad SAW wafat, beliau mulai jatuh sakit di hari Rabu terakhir tanggal 30 bulan shafar tahun 11 H. 13 hari lamanya beliau sakit, kemudian tepat hari Senin tanggal 12 Rabiul Awal 11 H. atau bertepatan dengan tanggal 8 Juni 632 M. beliau wafat dalam usia 63 tahun (versi tahun Qamariyah) atau 61 tahun (versi tahun Syamsiyah).

Juga di dalam kitab “Fathul Majid” karya al-Imam Ahmad ad-Dairaby dan juga kitab “Kanzun Najah was Surur” karya Syaikh Abdul Hamid bin Muhammad, disebutkan yang artinya kurang lebih demikian:

Sebagian ulama ahli ma’rifat menyebutkan bahwa dalam setiap tahun Allah menurunkan 320.000 macam bala’ (penyakit, bencana, atau kesusahan), dan itu semua terjadi pada hari Rabu yang terakhir dari bulan Shafar. Maka barang siapa pada hari tersebut melaksanakan shalat (sunnah muthlaq atau hajat) 4 rakaat dengan 2 salam. Dalam setiap rakaat, setelah membaca surat al-Fatihah membaca surat al-Kautsar 17x , surat al-Ikhlash 5x , dan surat al-Muawwidzatain masing-masing satu kali. Kemudian setelah shalat membaca surat Yaasin, dan jika sampai pada ayat Salaamun Qaulan min Rabbir Rahim, ayat tersebut dibaca 313x kemudian bacaan Yaasin dilanjutkan sampai akhir. Setelah baca surat Yaasin bedoa sebagaimana di bawah ini, maka Allah SWT dengan kemurahanNya akan menjaganya dari semua macam bencana (kesusahan) selama tahun itu. Adapun do’a yang dimaksud sebagai berikut ini:

اَلْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. اللهم صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَآلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ. اللهم يَا شَدِيْدَ الْقُوَى وَيَا شَدِيْدَ الْمِحَالِ يَا عَزِيْزُ يَا مَنْ ذَلَّتْ لِعِزَّتِكَ جَمِيْعُ خَلْقِكَ، إِكْفِنِي مِنْ شَرِّ جَمِيعِ خَلْقِكَ يَا مُحْسِنُ يَا مُجَمِّلُ يَا مُتَفَضِّلُ يَا مُنْعِمُ يَا مُتَكَرِّمُ يَا مَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ، إِرْحَمْنِي بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ. اللهم بِسِرِّ الْحَسَنِ وَأَخِيْهِ وَجَدِّهِ وَأَبِيْهِ وَأُمِّهِ وَبَنِيْهِ، إِكْفِنِي شَرَّ هذَا الْيَوْمِ وَشَرَّمَا فِيْهِ يَا كَافِيَ الْمُهِمَّاتِ، يَا دَافِعَ الْبَلِيَّاتِ، فَسَيَكْفِيْكَهُمُ اللهُ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ. وَحَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيمِ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ *

Menurut keterangan di atas, bahwa istilah Rebu Wekasan itu artinya adalah Hari Rabu terakhir dari bulan Shafar, di mana pada hari itu Allah SWT menurunkan 320.000 macam bala’ (penyakit, bencana, atau kesusahan). Kemudian apa hubungannya dengan Bubur Sapar?

Dalam kehidupan di dunia ini, memang kita semua sebagai umat manusia tidak bisa lepas dari macam-macam kesusahan, bencana, penyakit dan lain sebagainya yang tidak menyenangkan. Tetapi Rasulullah SAW memberikan saran kepada umatnya agar memperbanyak memberi shadaqah untuk menolak balak. Sebagaimana yang pernah disabdakan:

بَاكِرُوا بِالصَّدَقَةِ فَإِنَّ الْبَلَاءَ لاَ يَتَخَطَّاهَا (رواه الطبراني)
“Bersegeralah kalian semua memberikan shadaqah, karena sesungguhnya bala’ itu tidak akan melangkahinya” (HR. Thabrani)

Dalam riwayat lain Rasulullah SAW bersabda:

اَلصَّدَقَةُ تَمْنَعُ سَبْعِينَ نَوْعًا مِنْ أَنْوَاعِ الْبَلَاءِ،( وفي رواية) اَلصَّدَقَةُ تَسُدُّ سَبْعِينَ بَابًا مِنَ السُّوْءِ (رواه الطبراني)
“Shadaqah itu dapat mencegah 70 macam bala’” riwayat lain menyebutkan “Shadaqah itu menutup 70 pintu kejelekan” (HR. Thabrani)

حَصِّنُوا أَمْوَالَكُمْ بِالزَّكَاةِ وَدَاوُوْا مَرْضَاكُمْ بِالصَّدَقَةِ (رواه الطبراني)
“Jagalah hartamu dengan zakat, dan obatilah penyakitmu dengan shadaqah” (HR. Thabrani)

Nah, berdasarkan hadits dan keterangan di atas itulah, kemudian masyarakat kita khususnya Jawa membikin selamatan yang berupa Bubur Sapar. Konon, jumlah butiran-butiran, bulatan-bulatan kecil yang seperti krikil yang ada pada bubur tersebut berjumlah 320.000 butir, dengan maksud setiap butirnya untuk menolak 1 bala. Jika pembikinan 320.000 butir itu dianggap terlalu banyak, maka mereka hanya akan membikin 320 butir, dengan maksud setiap butirnya untuk menolak 1000 balak. Kemudian Bubur yang berupa butiran-butiran tersebut disedekahkan kepada keluarga dan para tetangga.

Demikianlah, masalah shohih dan tidaknya, informasi tentang turunnya 320.000 bala di bulan Shafar yang dijelaskan oleh Kitab-kitab tersebut di atas, kiranya tidak begitu penting. Namun yang terpenting adalah bagaimana cara kita menghindari balak-balak itu. Rasulullah SAW sudah memberikan anjuran kepada kita umatnya, untuk sering-sering memberi shadaqah kepada orang lain.

Wallohu A’lam…
Semoga Allah SWT berkenan anugerahi kita keselamatan dari segala macam balak atau bencana, baik bencana di dunia ini dan lebih² bencana di akhirat kelak. Dan ketahuilah bahwa balak atau bencana yang paling besar adalah bencana berupa tercabutnya Iman dari hati. Na’udzu billhi min syarri dzalika.

اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةً تَرْزُقُنَا بِهَا بَرَكَاتٍ فِيْ الْعُمُورِ وَالْحَيَاتِ، وَالْعُلُوْمِ وَالْأَمْوَالِ وَالذُّرِّيَّاتِ، وَجَمِيْعِ الْحَرَكَاتِ والْعَطِيَّاتِ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ
Ya Allah, berikan rahmat terbaik kepada panutan kami nabi Muhammad, yang dengannya Engkau anugerahi kami keberkahan pada umur dan hidup kami, pada ilmu, harta, keluarga, dan anak turun kami, keberkahan pada semua gerakan kami dan semua pemberianMu kepada kami. Dan berikan shalawat dan salam kepada keluarga beliau dan shahabatnya. Aamin. (*)