Ketum Hebitren KH Hasib Wahab Sebut Fesyar sebagai Motor Penggerak Ekonomi Pesantren

Surabaya, jurnal9.tv -Ketua Umum Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren (HEBITREN), KH Hasib Wahab, memberikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan Festival Ekonomi Syariah (FESYAR) dan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) ke-11. Dukungan ini merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan kemandirian ekonomi pesantren di Indonesia.

Bank Indonesia, bekerja sama dengan HEBITREN, telah menyalurkan ratusan bantuan guna mendukung usaha pesantren. Bantuan ini diharapkan dapat memperkuat potensi ekonomi pesantren di seluruh nusantara. KH Hasib Wahab percaya bahwa dengan dukungan ini, pondok pesantren akan mampu mengembangkan berbagai sektor ekonomi, termasuk pertanian, peternakan, perikanan, dan usaha mikro kecil.

Saat ini, Indonesia memiliki lebih dari 39.600 pondok pesantren dengan lebih dari 4,8 juta santri. Dari jumlah tersebut, sekitar 12.469 pesantren atau 40% memiliki potensi ekonomi yang signifikan. Potensi ini mencakup berbagai bidang usaha yang dapat berkontribusi pada perekonomian lokal dan nasional.

“Dengan dukungan dari Pemerintah, baik pusat maupun daerah, serta Bank Indonesia, saya yakin pondok pesantren dapat menjadi motor penggerak ekonomi kerakyatan, ekonomi syariah, dan UMKM halal di Indonesia,” ujar KH Hasib Wahab saat meninjau Fesyar pada Jum at (13/9).

Festival Ekonomi Syariah (FESYAR) Regional Jawa 2024 akan menjadi platform penting untuk menampilkan produk unggulan dari berbagai wilayah. Acara ini akan menghadirkan booth-booth dari Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, DKI Jakarta, Banten, dan DI Yogyakarta.

FESYAR Jawa 2024 merupakan bagian dari rangkaian acara menuju ISEF ke-11, yang dijadwalkan berlangsung pada 30 Oktober hingga 3 November 2024 di Jakarta. Kegiatan ini bertujuan untuk memperluas jangkauan ekonomi syariah dan meningkatkan kolaborasi antar pelaku UMKM syariah.

Acara ini juga akan mencakup Sharia Economic Forum Seminar dan Talkshow, yang akan mengulas topik-topik hangat terkait ekonomi syariah. Tema-tema yang akan dibahas meliputi pengembangan ekosistem produk halal, pemberdayaan UMKM syariah, serta optimalisasi dana Ziswaf di era digital.

Selain itu, Sharia Fair yang akan digelar di pelataran Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya akan menampilkan UMKM syariah unggulan, business matching, serta berbagai lomba menarik. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan kesempatan bagi pesantren dan pelaku UMKM syariah untuk menunjukkan potensi mereka dan berkontribusi pada ekonomi nasional.