banner 728x250

Ketua IPNU Jatim Luruskan Kronologi Wafatnya Kader di Puncak 1 Abad NU

Jombang, Jurnal9.tv – Menanggapi kabar simpang siur yang beredar di Masyarakat mengenai meninggalnya salah satu Kader IPNU Mojowarno Jombang pada saat menghadiri Resepsi Puncak 1 Abad NU di Sidoarjo, Ketua Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama Jawa Timur angkat bicara dan meluruskan kabar yang sebenarnya.

Hal ini disampaikan usai Rombongan PW IPNU Jawa Timur Takziyah ke rumah duka di dusun Mojogeneng, RT 13, RW 3 Desa Gedangan Kecamatan Mojowarno Jombang, pada Rabu (08/02/23).

M. Fakhrul Irfansyah membenarkan bahwa peserta yang meninggal dalam momentum Puncak 1 Abad NU di Sidoarjo memang Kader aktif yang tercatat sebagai Pengurus Pimpinan Anak Cabang Kecamatan Mojowarno Jombang.

“Benar, Rekan Ardi merupakan Kader IPNU yang saat ini menjabat sebagai Pengurus PAC IPNU Mojowarno Jombang. Yang bersangkutan Wafat dalam momentum Puncak 1 Abad NU di Sidoarjo,” ungkapnya.

Namun berkaitan dengan isu bahwa yang bersangkutan Meninggal karena berdesak-desakan, menurutnya hal itu tidak benar.

“Namun perlu kami luruskan, kemarin sempat beredar kabar almarhum meninggal di lokasi karena berdesak-desakan, dan itu tidak benar”.

Ia meminta masyarakat untuk ikut meluruskan kabar tersebut, hal ini perlu disampaikan untuk Menghargai Perasaan keluarga almarhum dan menghormati Panitia Pelaksana PBNU.

“Kita hargai perasaan keluarga almarhum, kita juga harus menghormati Panitia Pelaksana PBNU. Jadi informasi yang keliru harus kita luruskan bersama agar tidak menimbulkan kekhawatiran di masyarakat,” ajaknya.

Ketua PW IPNU Jawa Timur ini juga menceritakan kondisi almarhum yang diketahui memang memiliki riwayat penyakit sesak nafas sejak kecil. Bahkan sebelum berangkat, alhamarhum memang sudah merasa kurang enak badan.

“Dalam peristiwa ini ada beberapa hal yang ingin kami luruskan, Alm. rekan Ardi sudah mengidap sesak nafas sejak kecil dari lahir. Dan ketika berangkat ke agenda 1 abad kemarin, Almarhum sudah merasa tidak enak badan sejak mau berangkat,” ceritanya kepada TV 9.

Namun karena kecintaan yang tinggi kepada NU terlebih di momen bersejarah ini, almarhum tetap berusaha untuk bisa menghadiri puncak 1 Abad NU di Sidoarjo

“Namun karena kecintaan yang sangat tinggi terhadap IPNU khususnya Nahdlatul Ulama, Alm. Rekan Ardi berusaha untuk tetap bisa hadir dalam agenda Puncak 1 Abad NU,” sambungnya.

Gus Irfan menjelaskan, Alhamarhum sempat dilarikan ke rumah sakit oleh temannya namun nyawanya tidak tertolong usai terjatuh saat memimpin shalat di rakaat keempat.

“Dalam perjalanannya kemarin memang rekan Ardi meninggal pada saat terjatuh dalam keadaan shalat di rokaat terakhir. Sempat dibawa ke rumah sakit oleh temannya, namun tidak sempat tertolong lagi,” pungkasnya.

Dihimpun dari keterangan petugas dan berbagai informasi tambahan, berikut kronologi Meninggalnya Jama’ah pada saat menghadiri Resepsi Puncak 1 Abad NU di Sidoarjo :

Pada hari Selasa tanggal 7 Februari 2023, pukul 13.50 WIB, telah meninggal dunia Imam Suhrowardi (Anggota IPNU Mojowarno) dikarenakan sakit sesak Nafas dalam rangka menghadiri Kegiatan Harlah 1 Abad NU di GOR Delta Kab Sidoarjo. Diketahui, Imam Suhrowardi yang lahir pada 01 Januari 2001 beralamatkan di dusun Mojogeneng, RT 13 RW 3, Desa Gedangan Kecamatan Mojowarno Kabupaten Jombang. Yang bersangkutan diketahui meninggal dunia dikarenakan sakit sesak Nafas di Klinik Umum & Bersalin Bunda Kec. Tanggulangin Kab. Sidoarjo

Adapun Kronologi kejadian tersebut, Pada Pukul 20.10 WIB tanggal 6 februari 2023 Alm. Imam Suhrowardi berangkat dari rumah menuju Sidoarjo bersama temannya, saudara Teguh yang beralamat Dusun Brasut RT 4 RW 7 Desa gondek Kec. Mojowarno Jombang dan sempat menyampaikan kepada teguh bahwa almarhum tidak enak badan. Pada jam 22.10 WIB tanggal 6 februari 2023 Alm. Imam Surowadi sampai Sidoarjo dan istirahat di rumah kerabat teguh yang diketahui bernama ibu Siti mahmudah di Desa Ketegan Kecamatan Tanggulangin Kabupaten Sidoarjo.

Kemudian pada Pukul 04.00 WIB Alm. Imam Suhrowardi dan Teguh menuju Gelora Delta Sidoarjo. Pada jam 05.40 WIB Alm. Imam Surowadi merasa tidak enak badan dan mengajak Teguh untuk kembali pulang ke rumah ibu Siti Mahmudah (Keluarga) untuk istirahat. Pukul 11.30 WIB Alm. Imam Suhrowardi melaksanakan Shalat berjamah di mushola dekat rumah ibu Siti Mahmudah. Namun pada rakaat terakhir Alm. Imam Suhrowardi jatuh lemas dan akhirnya dibawa ke Klinik Umum & Bersalin Bunda di Desa Ketegan Kecamatan Tanggulangin Sidoarjo.

Tepat pada Pukul 12.30 WIB, Alm Imam Suhrowardi dinyatakan meninggal dunia dari Pihak Klinik Umum Bersalin Bunda Sidoarjo. Kemudian pada Pukul 14.00 WIB, ayah almarhum yakni Bapak Mustain menerima kabar bahwa anaknya yang bernama Imam Suhrowardi meninggal dunia. Hingga pada Pukul 15.50 WIB, jenazah diberangkatkan dari rumah ibu Siti Mahmudah di Tanggulangin Sidoarjo menuju kediamannya di Mojowarno Jombang. (zen/snm)