Jember, Jurnal9.tv – Sebagai upaya untuk menerapkan merdeka belajar sesuai program pemerintah, yakni kemerdekaan dalam berpikir dan berekspresi SMPN 2 Panti menggelar pelatihan membatik eco print. Pada dasarnya, program merdeka belajar ini memiliki tujuan untuk memerdekakan guru dan siswa.
Kegiatan membatik eco print yang digelar selama 3 hari itu, menggunakan berbagai bahan dedaunan dan bunga yang ada di sekitar sekolah. Bahan tersebut ramah lingkungan karena mudah diurai dan tidak mengandung zat kimia yang berbahaya.
Seluruh siswa tampak antusias berkreasi membuat kain eco print dengan berbagai corak dan warna. Siswa menerapkan 2 metode dalam pembuatan kain eco print ini, yakni teknik pounding atau dipukul serta teknik steaming atau dikukus. Meski terlihat mudah, namun proses pembuatan kain eco print ini membutuhkan kosentrasi dan kolaborasi bersama .
Setelah proses pembuatan hingga proses finishing atau dijemur, batik eco print pun bisa digunakan sebagai busana kombinasi ataupun seragam sekolah.

Hasil kreasi para siswa juga ditampilkan di halaman sekolah, diikuti dengan parade busana eco print oleh puluhan siswa serta jajaran dewan guru.
“Selain sebagai penerapan merdeka belajar sesuai arahan pemerintah, kegiatan membatik eco print ini juga untuk mengasah kreatifitas siswa dan siswi di akhir semester. Dipilihnya eco print ini karena ramah lingkungan dan mudah, serta hasil dari para siswa ini diharapkan menjadi potensi produk lokal yang bisa dikembangkan kedepannya oleh masyarakat sekitar,” jelas Risa Aries Diana, Kepala Sekolah SMPN 2 Panti Jember.
Salah satu siswa, Julita Wulandari mengaku, proses pembuatan eco print cukup mudah namun butuh kerjasama kelompok.
“Saya bangga akhirnya bisa membuat kain eco print dengan motif dedaunan dan memakai menampilkan hasil karya di depan teman dan jajaran guru sekolah,” kata Julita. (afw/snm)