Surabaya, Jurnal9.tv – Bencana alam tanah longsor yang terjadi di Piket Nol Kamarkajang, Desa Sumberwuluh, Candipuro, Lumajang kemarin malam (Jum’at, 7/7/2023) mengakibatkan 1 rumah tertimbun lonsor dan menewaskan tiga orang sekeluarga.
Bencana alam ini diketahui merupakan imbas dari hujan deras yang sempat menguyur kawasan tersebut. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur segera melakukan penutupan sementara jalur tersebut guna proses pembersihan material longor.
Dikutip dari lama NU Online, bencana alam dapat ditafsirkan menjadi musibah, bisa juga ditafsirkan sebuah anugerah. Bagaimana seseorang menafsirkannya tergantung bagaimana mereka memandang dan menyikapi bencana tersebut. Dengan bahasa lain, bencana adalah kiriman yang mengandung pelajaran, bukan hanya bagi yang tertimpa bencana tapi juga yang tidak terkena bencana.
Apa saja pelajaran yang dapat diambil oleh mereka yang tidak terkena bencana?
Bagi mereka yang tidak terdampak bencana, ada tiga pelajaran yang dapat mereka ambil dari terjadinya bencana tersebut;
- Muhasabah atau Introspeksi diri, dalam hal ini mereka yang tidak terdampak bencana memperingati diri sendiri untuk kian menjaga perilaku dan sifatnya baik kepada Allah, sesama manusia, dan juga alam sekitar.
- Rasa syukur, bersyukur kepada Allah SWT. karena diberikan keamanan kepada dirinya dari bencana yang terjadi sehingga mereka yang tidak terdampak bencana dapat beribadah dengan nyaman.
- Ladang amal ibadah pasca bencana, bagi mereka yang tidak terdampak bencana, bencana alam yang terjadi merupakan ladang untuk mencari amal ibadah. Karena pada kesempatan tersebut, mereka akan menunjukkan kepedulian kemanusiaan kepada korban bencana alam dengan memberikan pertolongan berupa tenaga, harta benda, makanan dan lain sebagainya.
Dilansir dari youtube NU Online, Ustadzah Umdah el-Baroroh menjelaskan bahwa sesama muslim kita harus saling tolong menolong seperti hadits yang diriwayatkan Abu Hurairah ra. beliau berkata, Rasulullah SAW bersabda: orang muslim adalah saudara dari orang muslim (lain), ia tidak boleh mendzalimi saudaranya yang muslim, juga tidak boleh meninggalkannya, tidak menolong saudaranya yang muslim dan tidak menghina.
Memberikan pertolongan kepada sesama manusia yang sedang tertimpa musibah merupakan sebuah tindakan yang dianjurkan dalam Islam. Selain tindakan tersebut merupakan tindakan yang mulia, tolong menolong sesama manusia juga merupakan ajakan utama yang diualng-ulang dalam Al-Qur’an maupun hadits. Dalam sebuah hadits disampaikan;
Dari Abu Hurairah radliyallahu anhu, Nabi SAW bersabda, “siapa yang melapangkan satu kesusahan dunia dari seorang mukmin, maka Allah melapangkan darinya satu kesusahan di hari kiamat. Siapa memudahkan (urusan) orang yang kesulitan, maka Allah memudahkan baginya (dari kesulitan) di dunia dan akhirat. Siapa menutupi (aib) seorang muslim, maka Allah akan menutup (aib)nya di dunia dan akhirat. Allah senantiasa menolong seorang hamba selama hamba tersebut menolong saudaranya…” (HR. Muslim)
Selain itu, seseorang yang gemar menolong akan mendapatkan kedudukan yang istimewa di sisi Allah SWT. Suatu ketika Rasulullah SAW didatangi oleh seorang laki-laki, lalu laki-laki itu bertanya: wahai Rasulullah, siapa orang yang paling dicintai oleh Allah? Dan apa amalan yang paling dicintai oleh Allah SWT? Rasullah SAW pun menjawab:
“Orang yang paling dicintai Allah adalah yang paling bermanfaat untuk orang lain. Dan perbuatan yang paling dicintai Allah adalah memberi kegembiraan seorang mukmim, menghilangkan salah satu kesusahannya, membayarkan hutangnya, atau menghilangkan rasa laparnya. Dan aku berjalan bersama saudraku untuk memenuhi kebutuhannya itu lebih aku cintai daripada ber-itikaf di masjid selama sebulan.” (HR ath-Thabrani).
Setelah mengetahui pentingnya memberikan pertolongan kepada saudara kita yang tertimpa musibah, dan mengetahui keistimewaan apa yang didapat. Lalu, bagaimana caranya menyalurkan donasi (selain tenaga) yang ingin kita berikan?
Untuk menyalurkan donasi kepada korban bencana alam biasanya ada dua cara yang dapat kita pilih, yaitu:
- Secara langsung, maksudnya kita langsung ke tempat para korban tersebut mengungsi, sehingga kita bisa langsung memberikan donasi tersebut kepada pihak yang berhak menerima.
- Melalui relawan (penghimpun donasi), maksudnya kita menyalurkan donasi melalui relawan yang terbentuk untuk bencana tersebut. Dalam kasus ini, kita mempercayakan donasi yang kita berikan kepada relawan yang bertangung jawab atas pengumpulan donasi, sehingga apabila terjadi kasus kerusakan terhadap barang yang kita salurkan maka para relawan yang secara langsung bertanggung jawab terhadap kerusakan tersebut, sampai kemudian donasi yang diserahkan tersalurkan kepada pihak yang berhak menerima. Di Nahdlatul Ulama juga ada lembaga yang bisa dipercaya menyalurkan donasi untuk korban bencana, yaitu LazisNU.
Penyaluran donasi yang dilakukan setelah bencana alam terjadi diharapkan dapat membantu saudara-saudara kita yang tertimpa. Uluran tangan yang kita berikan, memberikan semangat untuk mereka yang sedang dalam musibah. (llj/snm)