Bangkalan, jurnal9.tv -Peringatan Haul ke-100 atau Haul Akbar Satu Abad Inspirator Kelahiran Jam’iyah Nahdlatul Ulama, Syaichona Kholil Bangkalan akan digelar di Masjid Syaikhona Kholil, Kompleks Maqbarah Martajasa Bangkalan, Jumat (11/4) malam juga akan ditandai dan launching Kitab turots karya almarhum, Ta’lim as-Shibyan. Pada sesi siangnya, di tempat yang sama akan digelar Seminar Menggali Intelektualitas Keilmuan Syaichona Kholil mengundang sejumlah Ma’had Aly, universitas, tokoh akademik dan sejumlah pesantren di Jawa Timur dan Nusantara, dipandu Rektor IAI Syaikhona Mochammad Cholil, Dr. Fera Andriani Djafar.
M. Nasih Aschal, M.Pd, panitia haul yang juga dzurriyah Syaichona Kholil mengatakan haul tahun ini sedikit berbeda, tidak hanya melihat Syaichona sebagai sosok waliyullah saja, tetapi juga mengkajinya dari sisi keilmuan. Menurut Ra Nasih, panggilan akrabnya, Syaichona memiliki sejumlah karya intelektual yang sebagian sudah diterbitkan kembali, yakni Al-Matnus Syarif, Assilah Fi Bayanin Nikah, Syarhul Jurumiyyah, Isti’dadul Maut, Tafsir Al-Quran, Taqrirat Shaikhina Khalil ‘ala manzhumat nuzhati al-thullabi fi qawa’idu al-i’rob, Syarah matan Izzi serta kitab Al-Bina fi ilmi Tasrif. “Jadi boleh dikatakan, Syaichona Muhammad Kholil adalah waliyullah yang allamah,” ungkapnya.
Akan bertindak sebagai Narasumber dalam Seminar, Wakil Ketua Umum PBNU, Dr (HC) KH Zulfa Musthofa yang mengkaji relasi intelektualitas Syekh Nawawi Banten dan Syaikhona Kholil. Juga akan hadir M Fauzan Alfas, sejarawan NU yang akan memotret pengaruh pemikiran Syaikhona Kholil dalam konteks pesantren dan organisasi. Sementara, Penyair Madura Si Celurit Emas, KH. Zawawi Imron diundang untuk membacakan puisi-puisi khusus Syaikhona Cholil Bangkalan.
Ra Nasih berharap, melalui seminar haul satu abad Syaichona Kholil ini, diharapkan mampu menghidupkan, meniti jejak keilmuan Syaichona, sekaligus meneruskan dan menata kembali keilmuan dan intelektualitas pesantren. “Semoga seminar ini bisa memacu semangat keilmuan pesantren yang berakar pada intelektualitas Syaichona yang berbasis ahlussunnah wal Jama’ah sekaligus menyebarluaskan dan mengembangkannya,” tandas putra KH Abdullah Schal yang juga anggota DPRD Jawa Timur ini.
Sementara itu, sekretaris Nahdlatut Turots, Dr. Ahmad Karomi mengatakan Syaichona Cholil yang terlahir pada Rabu malam Kamis, 9 Shofar 1252 H atau 25 Mei 1835 M selama ini banyak dikenal luas memiliki karomah, kemampuan linuwih. Namun, lanjutnya, sejatinya Syaichona adalah tokoh besar Mahaguru para ulama dan Kiai di Nusantara yang memiliki kapasitas dan keilmuan sangat tinggi hingga dijadikan role model pejuang santri dan Maha Guru. “Dari proses panjang perjalanan almarhum sejak menjadi santri hingga menjadi guru panutan bagi murid dan santri-santrinya menunjukkan bahwa beliau adalah Role Model bagi santri dan guru,” tegas Karomi.
Dalam catatan sejarah yang ditulis oleh salah satu muridnya Kiai Ahmad Qusyairi, Pasuruan, kapasitas dan integritas keilmuan Syaichona Mohammad Cholil dapat disejajarkan dengan Imam Nawawi di bidang Fiqh dan Imam Sibawaih dalam ilmu Nahwu. Beberapa nama besar di republik ini tercatat pernah belajar dan nyantri kepada Syaichona Mohammad Cholil Bangkalan, seperti KH. Hasyim Asyari, KH. Abd Wahab Hasbullah, KH. Abdul Karim Lirboyo, KH. Bisri Syansuri, dan sejumlah mahaguru lainnya. “Beliau adalah titik sentral episentrum sanad keilmuan ulama nusantara,” tegas Karomi.
Selain kelimuan, lanjut Karomi, Syaichona Cholil juga menjadi titik sentral penempaan dan pembibitan para calon pejuang dan pahlawan. Santri-santri binaan Syaikhona Muhammad Kholil tampil menjadi pejuang dan gigih membela bangsanya, sebagian diantaranya telah dinobatkan sebagai pejuang dan pahlawan nasional sebagaimana Hadratus Syekh Hasyim Asy’ary dan Kiai Wahab Chasbullah. “Peran kebangsaan ini sudah tidak terbantahkan dalam fakta sejarah,” tegasnya.
Acara Seminar dan Haul Akbar akan disiarkan langsung melalui kanal youtube TV9 Nusantara (*)