Surabaya, jurnal9.tv -Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menekankan peran strategis Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) sebagai penggerak ekonomi desa dalam mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG). Hal ini disampaikan saat menjadi *keynote speaker* pada acara Kick-off Program dan Pelatihan Mitra Klinik BUMDesa Jatim yang diinisiasi KIP Foundation di Surabaya Suites Hotel, Kamis (13/3).
“BUMDesa harus menjadi motor penggerak ekonomi desa dan memastikan ketersediaan pangan berkualitas bagi masyarakat. Ini sejalan dengan visi besar kita dalam mendukung program MBG dan mewujudkan kedaulatan pangan di Jatim,” ujar Khofifah.
Gubernur Khofifah menegaskan, kedaulatan pangan bukan hanya tentang ketersediaan, tetapi juga kualitas dan aksesibilitas. “Dengan adanya program ini, diharapkan BUMDesa di Jatim semakin berkembang dan mampu menjadi kekuatan utama dalam mendukung ketahanan pangan nasional,” katanya.
Sebagai langkah konkret, Pemprov Jatim telah memberikan stimulan usaha kepada 940 BUMDesa senilai Rp78,96 miliar dan stimulus Rp53,8 miliar kepada 538 Desa Mandiri sejak 2021-2025. “Kita juga fokus pada sembilan aspek pemberdayaan usaha desa 2025-2029, termasuk BUMDesa Sigap, Jatim Fast, dan Klinik BUMDesa,” jelas Khofifah.
Berdasarkan data Desa Center Jatim per Desember 2024, sebanyak 6.756 BUMDesa dan 413 BUMDesma telah terbentuk. Saat ini, tujuh BUMDesa telah berkontribusi pada program MBG, seperti BUMDesma Plandaan Lestari (Jombang) dan BUMDesa Ngunut (Tulungagung).
Kepala Dinas PMD Jatim Budi Sarwoto menambahkan, program BUMDesa Sigap fokus pada tiga kegiatan: mendukung MBG, stabilisasi pasokan dan harga pangan, serta membangun cadangan pangan melalui rukun pangan BUMDesa.
Sementara itu, Kukuh Dwi Kristanto dari Sampoerna Untuk Indonesia menyatakan, program ini merupakan wujud komitmen mendukung ekonomi Jatim melalui pemberdayaan masyarakat desa. “Kami yakin peran pendamping BUMDesa akan mendorong SDM dan kemandirian ekonomi desa,” ujarnya.
Gubernur Khofifah optimistis, dengan kolaborasi yang solid, BUMDesa dapat menjadi ujung tombak dalam mewujudkan kedaulatan pangan yang inklusif dan berkelanjutan. “Jawa Timur akan mampu menjadi *New Centre of Growth* bagi daerah lainnya,” pungkasnya.
Pada acara ini, Gubernur Khofifah juga menyerahkan bantuan keuangan sebesar Rp100 juta kepada 10 desa penerima program.