Dua Sisi Fanatisme

Surabaya, Jurnal9.tv- Kericuhan yang terjadi pasca pertandingan sepak bola Arema FC melawan Persebaya yang dilakukan di kandang Arema masih menjadi buah bibir sampai saat ini. Kericuhan tersebut memakan banyak korban. Kericuhan ini terjadi karena supporter Arema tidak terima dengan kekalahan nya, tindakan supporter tersebut dinilai fanatik.

Ada kekurangan dan kelebihan dalam Fanatisme.

Ayu Rifka dalam Liputan6 menjelaskan, fanatik adalah perilaku seseorang yang menunjukkan sikap berlebihan terhadap apa yang disenangi. Orang yang memiliki sifat fanatik cendurung berkeras hati terhadap ide-ide yang dimiliki untuk terlihat benar dan mengabaikan semua argument orang lain yang bertentangan. Sifat ini tidak hanya dilakukan oleh perorangan saja tapi juga kelompok, seperti kelompok politik, agama dan lain-lain. Fanatik bisa terjadi pada suatu kelompok karena ada seseorang yang menjadi pentolan untuk memprovokasi agar kelompok tersebut melakukan hal yang dianggapnya benar.

Sementara Ulil Abshar Abdalla dalam pengajian bulanan ‘Kopdar Ngaji Ihya’ di Masjid An-Nahdlah PBNU mengatakan, Ada beberapa pintu masuk atau cara setan menggoda dan menguasai manusia. Salah satunya yaitu fanatisme atau sifat fanatik. Fanatisme yang dimaksud adalah fanatisme terhadap madzhab dan juga fanatisme atas ahwa (pendapat)

“Fanatisme adalah kehancuran dan bisa menjangkiti baik ahli ibadah maupun seorang yang fasik,” ujarnya.

Sifat fanatik jika tidak didasari dengan rasa toleransi maka bisa menganggap semua yang benar jadi salah dan yang salah jadi benar. Fanatik yang berlebihan bisa membahayakan diri sendiri dan orang lain karena sudah melakukan hal-hal yang tidak wajar. Apaun objeknya, fanatik yang berlebihan bisa berujung negatif.

Beberapa ciri-ciri fanatik yang harus kita perhatikan:

  • Kurang pendalaman

Orang yang fanatik biasanya tidak mau menerima dan mendalami informasi dari orang lain karena menurut mereka apa yang didapat lebih benar dan biasanya hanya berpegang pada satu kasus saja.

  • Kurang rasional

Orang fanatik biasanya apabila melakukan sesuatu tidak pernah berpikit panjang dan hanya mengedepankan egonya.

  • Menciptakan sebuah dogma

Orang fanatik hanya meyakini bahwa apa yang dianut adalah yang paling benar.

  • Timbulnya obsesi

Orang fanatik akan bersemangat ketika melakukna sesuatu karena ada tujuan tertentu.

Sementara itu, Dikutip dari Haloedukasi yang ditulis oleh Nadia Irvana Natasya S.Pd, fanatik akan memberi dampak secara negatif dan positif. Jika dilihat dari sisi negatifnya maka fanatik akan menimbulkan pertengkaran, kekerasan, hingga pertumpahan darah antara kedua belah pihak yang bersangkutan.

Namun, jika dilihat dari sisi positifnya, orang fanatik akan sangat berusaha dan bersemangat untuk menggapai apa yang diinginkan, dan biasanya orang fanatik memiliki sifat loyalitas yang sangat tinggi.

Dampak-dampak tersebut tergantung siapa yang melakukan sifat fanatik tersebut. Jika fanatik ini dilakukan oleh orang yang bijak, kemungkinan besar dia akan bisa memilih apa yang tepat untuk dilakukan dan mana yang tidak tepat. (ells/snm)