Madinah, Jurnal9.tv- Jemaah haji Indonesia tidak mendapatkan layanan katering selama lima hari saat di Mekkah. Penghentian sementara layanan tersebut dimulai sejak 5 Dzulhijjah atau 23 Juni 2023.
Direktur Bina Haji Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag) Arsad Hidayat menjelaskan, pada 5 Dzulhijjah Kota Makkah sudah sangat padat oleh jemaah haji dari seluruh dunia. Hal ini berpotensi terjadinya kemacetan.

“Jangankan wilayah jauh ya, wilayah dekat pun mungkin dari jarak sekitar 2 kilometer pun harus ditempuh dalam waktu yang cukup lama. Kalau ada katering, kemungkinan akan terlambat sampai ke jemaah,” katanya.
Atas dasar itu, maka ditetapkan bahwa di tanggal-tanggal tersebut jemaah tidak memperoleh katering. Meski demikian, jemaah tidak perlu khawatir karena di depan hotel-hotel jemaah banyak sekali yang berjualan. “Saya kira itu jadi salah satu alternatif untuk pengganti jemaah haji selama tidak mendapatkan makanan yang disiapkan,” ujarnya.
Selama lima hari tidak mendapatkan layanan katering, kata Arsad, tiga hari saat pra haji dan dua hari setelah puncak haji jemaah haji diimbau mempersiapkan diri. Jemaah kembali mendapatkan katering saat berada di Armuzna (Arafah, Muzdalifah dan Mina).
“Kalau di Armuzna jemaah kembali mendapatkan layanan katering kita siapkan 16 kali porsi makan ya. Belum lagi nanti ada tambahan-tambahan penguat support berjamaah Haji berupa buah-buahan dan lain-lainnya,” ukarnya.
Begitu juga jemaah haji lanjut usia (lansia), Arsad meminta agar para jemaah perlu mempersiapkan diri. Apabila tidak bisa menyiapkan, pendamping maupun orang terdekat bisa membantu menyiapkan suapa lansia tersebut bisa mengonsumsi makanan.
Selain katering, layanan transportasi Bus Sholawat juga akan dihentikan sementara. Mengenai kapan dimulainya penghentian operasional bus akan diinformasikan lebih lanjut.
“Menjelang Armuzna itu semua bus shalawat akan ditarik dari jalanan di Makkah sebagai persiapan mengantarkan jemaah dari Makkah ke Arafah. Setiap tahun seperti itu, tidak hanya Indonesia tapi semua negara,” ucapnya.
Di sisi lain, jumlah jemaah haji Indonesia yang sudah berada di Makkah hingga saat ini mencapai 80.613 jemaah dari 212 kloter. Dari jumlah tersebut sebanyak 24.596 merupakan jemaah haji lansia.