Sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis di Sidoarjo: Sinergi Gizi dan Ekonomi Lokal

Sidoarjo, jurnal9.tv – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) resmi disosialisasikan di Desa Kedinding, Kecamatan Jabon, Kabupaten Sidoarjo. Digelar di halaman rumah warga, Umi Ririn, kegiatan ini diikuti lebih dari 300 peserta yang antusias menyimak informasi tentang pentingnya gizi dan peran masyarakat dalam program strategis nasional ini.

Program MBG yang diinisiasi Badan Gizi Nasional (BGN) ini tak hanya menyasar peningkatan status gizi anak-anak sekolah, tetapi juga dirancang untuk menggerakkan ekonomi lokal lewat keterlibatan petani, peternak, hingga pelaku UMKM.

Turut hadir dalam sosialisasi tersebut, Anggota Komisi IX DPR RI Indah Kurniawati, Analis Kebijakan Ahli Madya PPM Prokerma BGN Ari Yulianto, dan Anggota DPRD Kabupaten Sidoarjo Prabata Ferdiansyah.

Dalam sambutannya, Indah Kurniawati menggarisbawahi pentingnya intervensi gizi sejak dini untuk menekan angka stunting yang masih tinggi, terutama di Jawa Timur.

“Program ini bukan sekadar makan gratis, tetapi merupakan investasi jangka panjang untuk mencetak generasi Indonesia yang sehat dan unggul,” tegas Indah.

Ia menambahkan, keberhasilan program MBG sangat bergantung pada sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan seluruh pemangku kepentingan. Dukungan aktif dari warga menjadi kunci keberlanjutan program ini.

Sementara itu, Ari Yulianto menyoroti pentingnya kecukupan gizi sebagai fondasi kualitas sumber daya manusia. Ia menyampaikan bahwa MBG adalah bagian dari visi besar Indonesia Emas 2045.

“Kesehatan fisik dan mental anak sangat ditentukan oleh pola makan sejak usia dini. MBG hadir untuk memastikan kebutuhan itu terpenuhi secara merata,” jelas Ari.

Ari juga mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati terhadap oknum yang mengatasnamakan BGN untuk kepentingan pribadi. Edukasi publik, kata dia, menjadi penting agar program tidak disalahgunakan.

Menutup kegiatan, Anggota DPRD Kabupaten Sidoarjo Prabata Ferdiansyah menekankan pentingnya transparansi dan pengawasan dalam implementasi MBG.

“Kami banyak menerima pertanyaan dari masyarakat soal teknis pelaksanaan. Karena itu, partisipasi warga dalam proses penganggaran dan pemantauan program ini sangat dibutuhkan,” ujarnya.

Sosialisasi di Desa Kedinding ini menjadi bagian dari upaya memperluas pemahaman publik terhadap program MBG sekaligus membangun semangat gotong royong dalam membangun generasi sehat dan sejahtera.