Surabaya, jurnal9.tv -Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan yang adaptif dan relevan dengan perkembangan global, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) menyelenggarakan workshop bertajuk Redesain Kurikulum dan Penyusunan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) Berbasis Outcome Based Education (OBE). Kegiatan ini diikuti oleh 31 dosen dari berbagai program studi di FKIP, yaitu S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), S1 Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PG-PAUD), S1 Pendidikan Bahasa Inggris (PBI), Pendidikan Profesi Guru, serta S2 Pendidikan Dasar.
Narasumber yang juga sekaligus koordinator Tim Transformasi Kurikulum Universitas Negeri Surabaya (UNESA), Prof. Dr. Wahono Widodo, M.Si., menekankan urgensi penerapan OBE di institusi pendidikan tinggi. Ia menyampaikan bahwa pendekatan ini tidak hanya bertujuan memenuhi standar akreditasi, tetapi juga menjawab kebutuhan dunia kerja dan tantangan global.
“Redesain kurikulum berbasis OBE bukan sekadar langkah administratif, tetapi langkah strategis untuk memastikan lulusan memiliki kompetensi unggul yang relevan dengan tantangan masa depan. Pendidikan harus menjadi jembatan yang menghubungkan mahasiswa dengan peluang di dunia nyata,” ujar Prof. Wahono, 21 November 2024.
Kegiatan ini mencakup pendampingan intensif bagi para dosen untuk menyusun kurikulum dan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) yang sesuai dengan prinsip OBE. Prof. Wahono bersama timnya memandu para dosen untuk memahami esensi OBE, yang berorientasi pada pencapaian hasil belajar atau learning outcomes.
“Melalui sesi kerja kelompok, para dosen diajak untuk merancang tujuan pembelajaran yang terukur, spesifik, dan relevan dengan kompetensi lulusan. Menyusun Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja dan perkembangan ilmu pengetahuan. Membuat RPS yang mencerminkan keterpaduan antara metode pembelajaran, penilaian, dan tujuan pembelajaran berbasis OBE,” ungkapnya
Wakil Dekan FKIP Unusa, Dr. Nafiah, M.Pd., menyampaikan pentingnya transformasi kurikulum sebagai bagian dari komitmen FKIP Unusa untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Menurutnya, pendekatan OBE memberikan kerangka yang jelas bagi para dosen untuk merancang proses pembelajaran yang berorientasi pada hasil nyata.
“Workshop ini merupakan salah satu upaya FKIP untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas pendidikan. Kami berharap dosen dapat menghasilkan kurikulum dan RPS yang lebih terarah serta mendukung pengembangan mahasiswa sebagai lulusan yang kompeten dan unggul,” ujar Dr. Nafiah.
Nafiah juga menambahkan bahwa workshop ini sangat bermanfaat dalam memberikan pemahaman praktis terkait penyusunan kurikulum berbasis OBE. Pendekatan OBE menuntut dosen untuk berpikir lebih terstruktur dalam merancang kurikulum. Ini memberikan tantangan baru, tetapi juga membuka peluang untuk menciptakan proses pembelajaran yang lebih efektif dan relevan dengan kebutuhan mahasiswa,” ungkapnya.
“Workshop ini diharapkan dapat memperkuat implementasi kurikulum berbasis OBE di FKIP Unusa, sekaligus menjadi langkah strategis dalam mempersiapkan lulusan yang adaptif, inovatif, dan siap bersaing di era globalisasi,” ungkapnya.
Ke depan, FKIP Unusa berkomitmen untuk terus mendukung para dosen dalam proses transformasi kurikulum melalui berbagai program pelatihan dan pendampingan. Dengan demikian, diharapkan lulusan FKIP Unusa tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki kemampuan untuk berkontribusi dalam pembangunan masyarakat dan dunia kerja.