Jakarta, Jurnal9.tv – PT PLN (Persero) telah menegaskan komitmennya dalam menjalankan transisi energi di hadapan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, sejumlah menteri, dan pejabat setingkat menteri di acara puncak Festival Lingkungan, Iklim, Kehutanan, Energi Baru Terbarukan (LIKE) di Indonesia Arena, Senayan, yang berlangsung pada Senin, 18 September. Komitmen ini sejalan dengan persiapan Indonesia menuju Konferensi Ke-28 Pihak-Pihak (COP28) yang akan diadakan di Dubai, Uni Emirat Arab pada bulan November mendatang.
Presiden Joko Widodo mengungkapkan bahwa ancaman perubahan iklim sudah menjadi kenyataan yang dirasakan oleh semua negara di seluruh dunia. Hal ini mendorong seluruh negara untuk memulai transisi energi.
“Sekali lagi, kita bergerak menuju ekonomi berkelanjutan. Di seluruh dunia, daur ulang sampah telah menjadi praktik umum, produksi industri yang ramah lingkungan sedang ditingkatkan, dan kendaraan listrik sedang dikembangkan di negara-negara yang bersiap. Biodiesel dan bioetanol menjadi pilihan, semua hal berwawasan lingkungan tengah dikejar,” ujar Jokowi dalam sambutannya pada Puncak Festival Lingkungan, Iklim, Kehutanan, Energi Baru Terbarukan (LIKE).
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, Siti Nurbaya Bakar, menyatakan bahwa partisipasi semua pihak menjadi kekuatan Indonesia di antara negara-negara di dunia dalam aksi iklim global dan menjadi kontribusi yang sangat berarti untuk menyambut COP28 di Dubai.
“Ini adalah bukti nyata dari kolaborasi antara masyarakat dan pemerintah dalam upaya meningkatkan perbaikan lingkungan dan tindakan iklim untuk kelestarian alam,” kata Siti.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, mengungkapkan bahwa dalam upaya perusahaan untuk melakukan transisi ke energi bersih, salah satu langkah strategis adalah dengan pengembangan Accelerated Renewable Energy. Rencana ini akan meningkatkan kontribusi Energi Baru Terbarukan (EBT) hingga mencapai 75 persen atau setara dengan 60 Gigawatt (GW) pada tahun 2040.
Melalui pengembangan Accelerated Renewable Energy, PLN akan membangun jaringan distribusi yang menghubungkan berbagai sumber energi baru terbarukan atau Green Enabling Super Grid. Infrastruktur ini akan menghubungkan sistem kelistrikan di seluruh pulau di Indonesia yang sebelumnya terfragmentasi.
“Indonesia memiliki potensi besar dalam bidang EBT. Namun, sebagai negara kepulauan, kita menghadapi tantangan dalam mencocokkan lokasi sumber EBT dengan pusat permintaan listrik. Untuk mengatasi tantangan ini, PLN mengembangkan Green Enabling Super Grid,” ujar Darmawan saat Presiden mengunjungi booth PLN di Festival LIKE.
Inovasi Green Enabling Super Grid akan menjadi bagian dari perhelatan 28th Conference of the Parties di Dubai pada November mendatang. Dengan inovasi ini, PLN siap untuk mewujudkan impian besar dengan mengintegrasikan sistem ketenagalistrikan di wilayah Asia Tenggara melalui ASEAN Power Grid.
“Tidak hanya itu, PLN juga mengembangkan Smart Grid dan Flexible Generation yang terintegrasi dengan Green Enabling Super Grid. Hal ini membuat sistem kelistrikan yang sebelumnya rapuh dan tidak stabil menjadi lebih kokoh dan handal,” tegas Darmawan.
Selain itu, untuk mengatasi fluktuasi pasokan dari pembangkit EBT yang bersifat intermiten, PLN juga sedang mengembangkan Smart Power Plant, Smart Transmission, Smart Control Center, Smart Distribution, dan Smart Meter.
“Ini adalah langkah konkret Indonesia dalam memimpin transisi energi global. Kami tidak hanya mempercepat penggunaan energi terbarukan, tetapi juga memperkuat kapasitas nasional, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan berkomitmen untuk mencapai Net Zero Emissions pada tahun 2060,” demikian kata Darmawan.