IASS dan LAZ Sidogiri Cabang Surabaya Gelar Pelatihan Zakat hingga Berbagi

Surabaya, Jurnal9.tv – Ikatan Alumni Santri Sidogiri (IASS ) bersama Lembaga Amil Zakat (LAZ) Sidogiri cabang Surabaya memberikan pelatihan zakat kepada takmir masjid maupun mushalla di masjid Baitur Rohim, jalan Dupak Rukun, Surabaya.

Pelatihan zakat ini dinilai penting agar masyarakat urban mengetahui tentang batasan atau nishob yang menjadi syarat mutlak wajibnya mengeluarkan zakat mal atau zakat harta dalam setiap tahunnya.

Waka 1 IASS Surabaya, Muhammad Fathurrodzi mengatakan pelatihan zakat ini sebagai upaya untuk memperdalam wawasan tentang zakat, lebih-lebih kepada masyarakat secara umum.

Menurutnya, banyak di kalangan masyarakat salah kaprah dalam definisi amil sehingga mereka mengangkat amil tidak sesuai dengan syariat. Hal ini perlu diperbaiki agar zakat yang dilakukan sah secara hukum.

“Diklat ini tujuannya dari Ikatan Alumni Santri Sidogiri ini ingin mengenalkan kembali ke masyarakat, syariat yang benar tentang masalah zakat. Tentang masalah bagaimana pengelolaan zakat dan juga siapa saja yang menjadi mustahiq zakat,” ungkap Muhammad Fathurrodzi.

Ia menjelaskan “Ada kalanya dalam satu lembaga atau dalam satu masjid atau dalam satu musholla ini dengan seenaknya mengangkat teman-teman dari takmir itu sendiri atau dari remas sendiri menjadi panitia kemudian dianggap amil. Kemudian apakah itu sudah benar sesuai dengan syariat yang kita terima. Tentunya ini adalah ada penyimpangan kesalahan kesalah pahaman tentang definisi amil secara syariat fikih”.

Selain pelatihan zakat, IASS dan LAZ Sidogiri juga melaksanakan program Ramadhan, di antaranya berbagi bingkisan lebaran kepada guru ngaji serta membagikan takjil kepada pengguna jalan yang melintas untuk berbuka puasa.

Muhammad Syukri, sekretaris LAZ Sidogiri cabang Surabaya mengatakan “Program yang disebut dengan ceria Ramadhan. Jadi ceria Ramadhan itu ada 3 sub-program”.

Lebih lanjut ia menjelaskan “Yang pertama adalah safari Ramadhan. Safari Ramadhan itu adalah mengajak anak-anak yatim untuk berbuka puasa dan berbelanja baju lebaran. Biasanya kita adakan di mal-mal. Kemudian yang kedua adalah berbagi bingkisan lebaran. Itu yang kita tujukan kepada para pejuang agama yakni guru ngaji, muadzin, dan juga takmir masjid. Dan yang ketiga adalah berbagi takjil berkah. Dan alhamdulillah pada tahun kali ini ada seribu takjil yang kita bagi-bagikan di jalan raya dan kemudian di majelis-majelis ta`lim sebagaimana di pelatihan saat ini”.

Diharapkan melalui pelatihan zakat ini bisa menjadi refrensi bagi para muzakki, agar tidak salah dalam menghitung jumlah harta dan nishob mal yang harus dikeluarkan zakatnya serta tepat dalam memilih amil agar zakat yang dikeluarkan menjadi sah sesuai tuntunan syariat. (ahs/swp)