Surabaya, Jurnal9.tv – Nilai luhur universal dan Kosmopolitan yang terkandung dalam Tradisi Islam Nusantara bisa digali dan disusun menjadi perangkat nilai untuk ikut membangun Peradaban Dunia. Salah satu seni tradisi Islam yang populer di Indonesia adalah hadrah yang sarat nilai spiritualitas, dan layak diangkat ke pentas peradaban global.
Demikian salah satu kesimpulan dari Bincang Pagi Jurnal9 Pagi Akhir Pekan TV9 Nusantara ‘Seni Tradisi Islam Nusantara dan Peradaban Dunia’, menghadirkan Jadul Maula (Ketua Lesbumi PBNU), Raedu Basha (Penyair, Dewan Kurator Muktamar Sastra), dan Ayung Notonegoro (Panitia Festival Tradisi Islam Nusantara – FTIN 2023).
Lebih lanjut, Jadul Maula menyebut Hadrah yang banyak ditemui di pelosok Nusantara, utamanya di masyarakat NU dan pesantren, nilai-nilainya harus dikonseptualisasi menjadi perangkat nilai kosmopolitan dan universal yang bisa diterima masyarakat dunia. Peradaban dunia, lanjutnya saat ini masif didominasi nilai-nilai profan yang masih mengedepankan material, rasionalizas dan teknologi. “Nilai spiritualitas dan orientasi kehidupan yang lebih jauh ke depan yang ada dalam nilai hadrah, patut ditampilkan menjadi nilai alternatif bagi peradaban global,” tandasnya.
Jadul juga mencontohkan tradisi lalaran nazam alfiyah di pesantren-pesantren tidak boleh hanya berhenti di aspek grammar, ilmu nahwu, atau tata bahasa arab semata, namun harus dimaknai dan dirumuskan sebagai seperangkat nilai kehidupan yang bisa ditawarkan pada dunia. Sebagaimana juga perangkat nilai pada seni Hadrah yang selama ini sudah digunakan oleh para kiai dan bunyai sebagai perangkat nilai spiritualitas di tengah masyarakat. “Kalau saat ini, PBNU lagi getol mengangkat tema peradaban termasuk melalui Muktamar Fiqih Peradaban, maka saya terpikir memulainya juga dari seni tradisi, yakni dari Hadrah ke Peradaban’, Minal Hadlrah Ilal Hadlarah,” tegas Pengasuh Pesantren Kaliopak Yogyakarta ini.
Sebagaimana diketahui, pada 9-10 Januari mendatang, PBNU menggelar Festival Tradisi Islam Nusantara (FTIN 2023) di Banyuwangi sebagai bagian menuju Puncak Peringatan Harlah, yakni Resepsi 1 Abad NU pada 7 Februari 2023 yang digelar di Gelora Delta, Sidoarjo, Jawa Timur.
Dalam Festival Tradisi Islam Nusantara atau FTIN 2023 di Banyuwangi, akan digelar Focus Group Discussion (FGD) menggali tradisi Islam Nusantara sebagai nilai penting peradaban dunia. Festival juga akan menampilkan pagelaran kolosal budaya Islami Nusantara, dari berbagai lokus kebudayaan dan rasa, termasuk lalaran Nadzam Alfiyah Kolosal, kreasi Hadrah Nusantara hingga Konser Shalawat Habib Syekh bin Abdul Qodir Assegaf. Dalam festival ini, PBNU akan memberikan apresiasi kepada pencipta Shalawat Badar yang sudah mendunia, KH Ali Manshur penulis syair shalawat ini di Banyuwangi pada tahun 1962.
Simak diskusi selengkapnya di akun Tv9 News Room https://www.youtube.com/watch?v=DdGXqDNvTuM (*)