Rumah Membaca Marimba dan DESTANA Situregen Gelar Workshop Relawan untuk Siaga Bencana di Lebak Selatan

Lebak Selatan, jurnal9.tv -Rumah Membaca Marimba bekerja sama dengan DESTANA (Desa Tangguh Bencana) Desa Situregen menggelar Workshop Relawan Fasilitator di Kampung Cipurun, Lebak Selatan pada 20 Mei 2025. Kegiatan ini bertujuan untuk mempersiapkan para relawan dalam mendampingi anak-anak di wilayah rawan megathrust dengan keterampilan literasi dan edukasi kebencanaan yang relevan.

Workshop ini merupakan kolaborasi antara Marimba, Gugus Mitigasi Lebak Selatan (GMLS), dan mahasiswa Humanity Project Batch ke-6 dari Universitas Multimedia Nusantara. Inisiatif ini muncul sebagai respons terhadap tingginya kerentanan Kampung Cipurun terhadap bencana alam seperti gempa bumi, potensi megathrust, tsunami, dan longsor.

Aina, Project Manager Marimba 3, menekankan pentingnya penanaman literasi sejak dini dalam membentuk karakter anak yang kritis, mandiri, dan tanggap terhadap lingkungan. Menurutnya, literasi bukan hanya sekadar membaca dan menulis, tetapi juga kemampuan memahami informasi, mengenali risiko, dan mengambil keputusan tepat saat darurat. Anak-anak yang gemar membaca diyakini lebih cepat memahami instruksi keselamatan dan mengingat langkah-langkah evakuasi.

Workshop berlangsung interaktif dengan berbagai metode edukatif, meliputi pengantar literasi anak, simulasi edukasi kebencanaan berbasis permainan, strategi trauma healing, pendekatan afektif untuk membangun kedekatan emosional, serta diskusi dan refleksi mengenai kondisi geografis Kampung Cipurun dan pengalaman relawan DESTANA.

Seorang relawan DESTANA Desa Situregen menyampaikan apresiasinya terhadap workshop ini, “Dari workshop ini, saya bisa memahami bagaimana mitigasi dan bagaimana kita membuat anak-anak itu tidak panik dari sesuatu yang terjadi, sebelum terjadinya bencana seperti gempa bumi. Dan untuk itu, terima kasih buat teman-teman mahasiswa yang sampai saat ini sudah konsisten membantu kita dalam memahami mitigasi bencana.”

Rumah Membaca Marimba 3 di Kampung Cipurun merupakan perluasan dari program literasi komunitas Marimba yang sebelumnya telah hadir di Desa Panggarangan (Marimba 1) dan Kampung Nagajaya (Marimba 2). Melalui inisiatif ini, Marimba bercita-cita menciptakan generasi anak yang literat, tangguh, dan peduli lingkungan dengan pendekatan literasi inklusif dan edukasi kebencanaan berbasis komunitas.

Kolaborasi dengan GMLS, DESTANA, dan mitra lokal lainnya diharapkan dapat menciptakan ekosistem belajar yang adaptif, aman, dan berkelanjutan di wilayah rawan bencana ini. Workshop ini menjadi langkah awal yang krusial dalam membangun sinergi antara masyarakat lokal, relawan, dan mahasiswa demi menghadirkan ruang belajar yang tidak hanya mencerdaskan, tetapi juga menyelamatkan.

Rumah Membaca Marimba 3 Resmi Dibuka di Cipurun, Fokus Literasi dan Kesiapsiagaan Bencana untuk Anak-anak

Kampung Cipurun, Lebak Selatan – Rumah Membaca Marimba 3 secara resmi dibuka di RA Annajah, Kampung Cipurun, Lebak Selatan pada Rabu, 21 Mei 2025. Peresmian ini menandai komitmen baru dalam menyediakan ruang belajar komunitas yang mengintegrasikan literasi, kesiapsiagaan bencana, dan pendidikan karakter bagi anak-anak di wilayah yang memiliki risiko tinggi terhadap gempa bumi dan tsunami.

Acara pembukaan Marimba 3 sekaligus meluncurkan berbagai inisiatif kreatif dan edukatif, termasuk:

Launching Buku Aktivitas: “Mengenal Bencana Alam Sejak Dini”, sebuah buku interaktif yang dirancang untuk membantu anak-anak memahami berbagai jenis bencana serta langkah-langkah mitigasi dan evakuasi dasar.
Peluncuran Board Game Edukasi: “Siaga Kata”, sebuah permainan kata yang berbasis literasi kebencanaan untuk meningkatkan interaksi dan pemahaman secara menyenangkan.
Pemutaran Musik Video “Sang Ombak Raksasa”, sebuah lagu edukatif tentang megathrust dan kesiapsiagaan yang disajikan dalam format visual yang menarik dan ramah anak.
Launching Buku Foto: “Menjaga Masa Depan Cipurun: Tentang Kampung Cipurun dan Perjalanan Marimba”, sebuah dokumentasi visual yang menampilkan potret Kampung Cipurun, kisah masyarakatnya, dan perjalanan program Marimba.
Penayangan Video Profil Marimba, sebagai media informasi dan inspirasi untuk memperluas dampak program dan menarik mitra kolaborasi baru.
Acara peresmian ini dihadiri oleh relawan DESTANA Desa Situregen, perwakilan Gugus Mitigasi Lebak Selatan (GMLS), para pendidik, mahasiswa Humanity Project Batch 6 Universitas Multimedia Nusantara, serta masyarakat Kampung Cipurun.

Kang Deni, Ketua RT Kampung Cipurun, menyambut baik kehadiran Rumah Membaca Marimba 3. “Rumah Membaca Marimba ini sangat dibutuhkan, apalagi untuk belajar mitigasi bencana. Ini juga bisa menggantikan aktivitas anak-anak yang sudah terlalu banyak kena gadget. Sebelum sekolah dimulai, anak-anak bisa mampir dulu ke Marimba buat membaca. Ini jadi tempat yang bermanfaat sekaligus menyenangkan,” ujarnya.

Marimba 3 dirancang sebagai ruang literasi yang ramah anak dan berbasis komunitas, dengan tujuan untuk membentuk generasi anak yang tidak hanya cerdas secara akademis tetapi juga tangguh secara emosional dalam menghadapi tantangan lingkungan.

Aina, Project Manager Marimba 3, menjelaskan visi di balik inisiatif ini, “Kami ingin menciptakan ruang belajar yang tidak hanya mencerdaskan, tetapi juga menyelamatkan. Melalui buku aktivitas, permainan, dan karya dokumentatif seperti buku foto ini, kami ingin mengangkat narasi lokal yang kuat sekaligus mempersiapkan anak-anak untuk menghadapi realitas bencana secara bijak dan mandiri.”

Hingga saat ini, Marimba telah hadir di tiga lokasi: Marimba 1 di Desa Panggarangan, Marimba 2 di Kampung Nagajaya, dan kini Marimba 3 di RA Annajah, Kampung Cipurun. Dengan pendekatan yang inklusif, partisipatif, dan kontekstual, Marimba berkomitmen untuk terus menjadi bagian integral dari ekosistem pembelajaran yang hidup dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat setempat.