Surabaya, Jurnal9.tv – Menjadi seorang kader yang membawa visi perubahan pembangunan di kota Surabaya tidaklah mudah. Hal ini disampaikan Kader Pos Paud Terpadu, Wihartuti Dwi Rahayu, dalam program Ruang Publik TV9.
Menurutnya, menjadi seorang kader harus memikirkan segala aspek yang ada di lingkungannya. Seperti bagaimana cara membuat lingkungan sehat, anak-anak sehat dan lain-lainnya.
Wihartuti Dwi Rahayu menjelasakan bahwasannya setiap kader memiliki tugas yang berbeda-beda. Kader akan terbagi menjadi beberapa sektor dan beberapa jobdesk masing-masing. seperti contoh di sektor kesehatan. Ada kader yang ditugaskan dan difokuskan untuk memonitoring balita agar menjadi sehat, ada kader bumantik yang ditugaskan untuk menjaga dan menciptakan lingkungan yang sehat.
Ada beberapa alasan atas mengapa tidak digabungkannya beberapa devisi tersebut. Dengan adanya pembagian perdevisi tersebut. Para kader-kader dapat memposisikan dirinya dan fokus terhadap jobdesk yang telah diberikan.
“Kadang orang berpikirnya begini bu ketika itu digabungkan akan lebih sederhana. Kenyataannya tidak ya. Jadi, udah jadi lu jadi begini. Kenapa saya kan tahu begini? Si ibu ini sudah sering pelatihan posyandu. Dia tahu bagaimana 9 tahapan sebelum menimbang posisi itu. Ada 9 tahapannya ya tidak hanya terus langsung menimbang,” ujar Kader Pos Paud tersebut.
Tak hanya itu, dalam pemilihan kader, calon kader tidak serta-merta masuk lantas bertugas. Namun ada beberapa kriteria-kriteria agar bisa menjadi salah satu anggota kader Surabaya Hebat. (muk/snm)
