Surabaya, Jurnal9.tv- Surabaya akan menjadi acuan nasional PTM 100%. Namun, belum diketahui secara pasti, kapan kegiatan PTM tersebut akan dilakukan. Menurut Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan Dispendik Kota Surabaya, Mamik Suparmi, M.Pd., pelaksanaan PTM ini masih menunggu hasil dari Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri.
Untuk bisa melakukan PTM 100%, tentu harus merujuk pada kondisi terkini yang dikeluarkan oleh Satgas COVID Pusat. Salah satu persyaratan terkait bahwa wilayah atau daerah masuk harus PPKM level 1. Latar belakang pelaksanaan PTM ini juga mengacu pada Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri, di mana apabila guru dan tenaga pendidik sudah divaksin dengan dosis lengkap, maka sebuah instansi atau sekolah diperbolehkan untuk mengadakan PTM.
Terdapat pemberlakuan swab secara berkala, dan koordinasi dengan Satgas COVID 19 juga harus dibangun. Apabila ada sekolah yang belum siap melakukan PTM maupun terdapat orang tua siswa yang tidak menyetui anaknya untuk melakukan PTM, maka tidak akan ada paksaan dan akan dilayani dengan menyiapkan kelas digital atau pembelajaran akan dilakukan secara hybrid di aplikasi Zoom Meeting.
Jika guru dalam keadaan tidak baik, atau sakit, maka boleh mengajukan WFH atau Work From Home, dan guru yang belum vaksin karena beberapa kendala juga diharuskan untuk WFH. Pelaksanaan PTM ini sendiri juga dilakukan secara bertahap yaitu maksimal 2 jam per pertemuan. Pelaksanaa PTM hanya berlaku untuk beberapa jenjang pendidikan saja. Untuk saat ini, yang direkomendasikan yaitu kelas 6, 7, 8, dan 9.
Dinas Pendidikan dan Dewan Pendidikan mengadakan sebuah kajian untuk menyambut PTM 100% ini. Pada rapat koordinasi pertama, Dinas Pendidikan memiliki aplikasi bernama STMJ (Siap Tatap Muka Jaga Surabaya). Aplikasi ini harus diisi oleh sekolah secara jujur. Kemudian akan diverfikasi oleh Tim Dinas Pendidikan. Aplikasi STMJ ini sudah terkoneksi dengan Simas, dan Dinas Pendidikan juga sudah menyiapkan Daftar Periksa Dapodik sehingga pihak sekolah tidak bisa berbuat curang.
Poin penilaian pada aplikasi STMJ tersebut sangat lengkap, mulai dari penyediaan tempat cuci tangan pada gerbang sekolah, penyediaan alat pengukur suhu, keadaan jendela ruang kelas untuk tempat keluar masuknya udara, bahkan surat pernyataan dari orang tua atau wali murid, dll.
Per tanggal 24 November 2021, Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama yang sudah melakukan PTM dan simulasi ada sebanyak 97,2%. Menurut Mamik Suparmi, M.Pd., di kota Surabaya, berdasarkan data update tanggal 24 November 2021, Vaksinasi guru SD sudah mencapai 91,45% dan guru SMP mencapai 89,32%.
“Secara empiris, surabaya memang menunjukkan keberhasilan dalam mengendalikan laju COVID 19, dan Surabaya sudah masuk PPKM level 1. yang harus betul-betul dipahami, apakah makna 100% ini adalah sekolah melakukan PTM tetapi 50% siswa yang masuk dengan sistem shif, apakah 100% sekolah melakukan PTM dan siswa 100% masuk. Untuk memastikan hal tersebut, nanti Pemerintah Kota melalui Dinas Pendidikan akan berkoordinasi dengan Satgas COVID dan pihak terkait untuk memutuskan.” Ungkap Dr. H Martadi, M.Sn., Pengamat Pendidikan dalam program dialog Jurnal 9 Pagi Akhir Pekan di Tv9 Nusantara.
Dr. H Martadi, M.Sn., juga berpesan apapun keputusannya nanti, prinsip kehaati-hatian, dan protokol kesehatan harus dijaga, sebab pandemi COVID 19 belum berakhir, dan bahkan saat ini muncul varian baru. Pemantauan dan evaluasi secara periodik juga perlu dilakukan. (uwh/snm)